Jakarta - PT PAL Indonesia mulai membangun satu unit
kapal Perusak Kawal Rudal 10514 hasil kerja sama dengan Damen Schelde Naval
Shipbuilding, Belanda pada Januari tahun depan. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PAL Indonesia Eko Prasetyanto
mengatakan perseroan memiliki empat divisi usaha yakni Kapal Perang, Kapal
Niaga, Perbaikan dan Perawatan, dan Rekayasa Umum.
Divisi Kapal Perang ini memproduksi kapal perang yang mendukung alat utama
sistem persenjataan (alutsista) dan salah satu kontrak yang akan dikerjakan
ialah kontrak kapal PKR senilai 7 juta euro itu dengan menggandeng Damen,
galangan kapal dari Belanda. “Kami juga akan mulai kerjakan pada Januari 2013 yakni kapal perusak rudal
kerja sama dengan Damen. Kontraknya kami berdua, nilai totalnya 7 juta euro,”
katanya ditemui Bisnis, baru-baru ini.
Miniatur Kapal PKR - 10514. Foto : Tribun News |
Dia menjelaskan mekanisme pembuatan kapal yang akan memperkuat alutsista Indonesia
itu terdiri dari enam modul. Dari jumlah itu, dua modul akan dikerjakan di
Belanda, sedangkan empat modul akan dikerjakan di Surabaya. “Nah setelah jadi modul—modulnya, dua dari Belanda, empat dari kita maka nanti
akan digabung, disimulasikan,” katanya.
Kontrak berskema joint production antara PAL Indonesia dan Damen ditandatangani
oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan Mayjen
TNI Ediwan Prabowo dengan Direktur Damen Evert Van den Broek pada awal Juni
lalu.
PAL Indonesia
dulunya bernama Marine Establishment dan diresmikan oleh Pemerintah Belanda
pada 1939. Beralih nama menjadi Kaigun SE 2124 saat pendudukan Jepang dan
setelah Indonesia merdeka dinasionalisasi menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL)
hingga menjadi perseroan terbatas.
Adapun Damen Schelde adalah galangan kapal yang
mendesain dan mengkonstruksi kapal angkatan laut dan kapal komersil.
Dibangun pada 1875 dan pada 2000 menjadi anggota Damen Shipyard Group. Grup ini terdiri dari lebih 30 galangan kapal besar. Grup ini membangun lebih dari 4.000 kapal komersil dan militer, saat ini didukung hampir 8.500 karyawan ahli dan omset tahunan hampir 1,5 miliar euro.
Dibangun pada 1875 dan pada 2000 menjadi anggota Damen Shipyard Group. Grup ini terdiri dari lebih 30 galangan kapal besar. Grup ini membangun lebih dari 4.000 kapal komersil dan militer, saat ini didukung hampir 8.500 karyawan ahli dan omset tahunan hampir 1,5 miliar euro.
Menurut Eko Damen memutuskan mentranfer teknologi dalam konstruksi dan
pembangunan Kapal PKR tersebut kepada PAL Indonesia. Kerja sama tersebut, katanya, adalah awal yang baik dari industri pertahanan
dalam negeri, khususnya bagi perseroan dalam mengembangkan kemandirian alat
utama sistem senjata. Selain itu, kerja sama itu juga sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam
rencana induk revitalisasi industri pertahanan dalam rangka mendorong dan
meningkatkan industri pertahanan dalam negeri.
Kapal PKR 10514 ini dilengkapi dengan mesin utama 2x diesel engine, 2x E Drive (CODOE). Diesel Generator 4x715 kw, dan 2x435 kw, dan Gear Box CODOE, heavy duty. Combat System, yaitu persenjataan antiserangan udara, antiserangan kapal selam, dan antiserangan kapal atas air.
Selain PKR itu, PAL Indonesia juga tengah membangun Kapal Cepat Rudal KCR-60 dan melakukan perbaikan atas Kapal Geomarine milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Di sisi lain pada Divisi Kapal Niaga, fokus pasar diarahkan pada internasional, pengembangan model industri pelayaran nasional, dan pelayaran perintis bagi penumpang dan barang (kargo). Kapasitas produksi per tahun saat ini mencapai tiga unit kapal dengan ukuran 50,000 DWT dan dua unit kapal dengan ukuran 20,000 DWT per tahun.
Kapal PKR 10514 ini dilengkapi dengan mesin utama 2x diesel engine, 2x E Drive (CODOE). Diesel Generator 4x715 kw, dan 2x435 kw, dan Gear Box CODOE, heavy duty. Combat System, yaitu persenjataan antiserangan udara, antiserangan kapal selam, dan antiserangan kapal atas air.
Selain PKR itu, PAL Indonesia juga tengah membangun Kapal Cepat Rudal KCR-60 dan melakukan perbaikan atas Kapal Geomarine milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Di sisi lain pada Divisi Kapal Niaga, fokus pasar diarahkan pada internasional, pengembangan model industri pelayaran nasional, dan pelayaran perintis bagi penumpang dan barang (kargo). Kapasitas produksi per tahun saat ini mencapai tiga unit kapal dengan ukuran 50,000 DWT dan dua unit kapal dengan ukuran 20,000 DWT per tahun.
Sumber : Bisnis Indonesia
No comments:
Post a Comment