Saturday, 10 November 2012

Presiden berikan nama Kendaraan Taktis PT. Pindad “Komodo”



Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi nama sebuah kendaraan taktis karya anak bangsa dengan nama Komod di pameran internasional industri peralatan pertahanan Indonesia 2012 atau INDODEFENCE 2012 Expo and Forum, Sabtu. 

Rantis 4x4 Komodo Buatan PT Pindad. Foto : Audrey

"Kendaraan taktis karya putra-putri Indonesia yang insyallah akan menjadi kendaraan taktis yang handal bisa bergerak di segala bidang, cuaca, bertempur di medan-medan Indonesia ini, saya beri nama komodo," kata Presiden.

Nama komodo, menurut Yudhoyono, dipilih karena simbol hewan yang menjadi ciri khas Indonesia.

Dia berharap kendaraan taktis itu benar-benar andal dalam pertempuran dan membawa kemenangan serta kejayaan bagi Indonesia.

Pameran bertemakan "Building Roadmap for Defence Industry, Present and Futures" itu merupakan pameran industri peralatan pertahana tiga matra angkatan bersenjata dan kepolisian Republik Indonesia yang kelima dan  berlangsung 7-10 November 2012.
Presiden Beri Nama Rantis Komodo.



Sumber : Antara

Delegasi Australia kagumi perkembangan Alusista Indonesia

JAKARTA - Delegasi Australia mengagumi perkembangan alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia yang cukup pesat. Perwira Siswa (Pasis) Sesko AD dari Australia, Major Jason Hewerdine, saat berkunjung ke Pameran Indo Defence mengatakan ketakjubannya.

"Merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa bagi saya untuk datang ke pameran ini. Karena selain untuk menambah wawasan tentang perlengkapan militer terbaru, juga khususnya untuk melihat langsung produk-produk teknologi terbaru dari industri pertahanan Indonesia," kata Jason, di Jakarta, Jumat (9/11).


Kunjungan Jason ke Indo Defence merupakan permintaan dari rekannya di Sesko AD untuk melihat perkembangan teknologi militer terbaru. Tugas sebagai utusan ini diperolehnya berkat pengetahuan Jason yang lebih di bidang arhanud, infanteri, dan kavaleri.



Panser Anoa 6x6

Sejumlah produk alutsista yang menarik perhatian Jason antara lain senjata laras panjang dan peluru PT Pindad yang kini telah digunakan oleh militer AS sebagai produk unggulan. Dia juga senang saat melihat kendaraan taktis Panser 6x6 Anoa yang sukses menggaet minat Malaysia untuk membeli sebanyak 32 buah.

Jason juga menyatakan apresiasinya terhadap perkembangan alutsista TNI yang dinilainya pascareformasi kian membaik. Ini terlihat dari upaya TNI untuk terus memodernisasi peralatan militernya sesuai dengan tugas pokok TNI untuk mengamankan dan menjaga kedaulatan Indonesia.

Pameran yang sudah masuk hari ketiga ini tak hanya menyedot perhatian para pengunjung lokal, pengunjung mancanegara juga bersemangat untuk berkunjung. Sebanyak 600 peserta pameran dari 42 negara dengan beragam produk mulai dari persenjataan hingga produk-produk pendukung industri pertahanan ini memang dipersiapkan untuk menjamu tamu-tamu baik dari kalangan militer, profesional, bahkan umum.
Beberapa industri pertahanan nasional utama di Indonesia ikut ambil bagian memamerkan produk-produknya dalam pameran ini, seperti PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia.

Konten Lokal

Sementara itu, PT Pindad bakal memperkaya tank berat buatan Jerman, Leopard Revolution, dengan sejumlah konten lokal. Kepastian itu diperoleh setelah adanya penandatanganan kesepakatan bersama antara Kementerian Pertahanan dengan produsen Leopard asal Jerman, Rheinmetall Landsysteme.

"Ini sebagai komitmen kita untuk melakukan alih teknologi bagi setiap alutsista yang dibeli dari luar negeri," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, kemarin.

Pada kesempatan itu, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayjen Ediwan Prabowo, menandatangani dua kesepakatan bersama dengan Managing Director Rheinmetall Landsysteme Harald Westermann dan Presiden Avirbrus Industria Aerospacial Brazil, Sammi Youssef Hassuani.

Dengan Rheinmetall, Kemhan menyepakati pembelian Leopard, Marder, dan sejumlah tank pendukungnya. "Selama ini kita belum punya tank berat dan tank medium. Kita baru punya tank ringan," kata Purnomo.




Sumber : Koran Jakarta

Friday, 9 November 2012

Senapan jenis Sniper (SPR) buatan PT. Pindad mampu tembus Tank

Jakarta - PT Pindad Persero tak hanya memproduksi Senapan Serbu versi 1 dan 2 (SS1 dan SS2). Tapi juga membuat senjata Senapan Penembak Runduk (SPR) atau senjata khusus penembak jitu yang diproduksi sejak tahun 2007.

Staf Desain Produk PT Pindad, Windu Paramata menjelaskan, ada tiga versi SPR. Yakni SPR-1 (produksi 2007), SPR-2 dan SPR-3 (produksi 2010). Ketiga senapan itu sudah didesain menggunakan peluru yang bisa menembus lapis baja pada kendaraan tempur, seperti tank.

Senapan Penembak Runduk (SPR) PT. Pindad
"SPR-1 menggunakan peluru kaliber 7,62 mm, peluru SPR-2 dan SPR-3 berkaliber 12,7 milimeter x 108," kata Windu saat berbincang dengan VIVAnews di Indo Defence 2012 Expo & Forum, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat 9 November 2012.

Untuk SPR-1, kata Windu, dengan peluru kaliber 7,62 mm dapat menembak efektif sampai jarak 700-900 meter. Namun, pada jarak tembak 400-500 meter, SPR-1 ini bisa menembus baja dengan ketebalan 5 mm. "Dengan jarak tembaknya cuma 400-500 meter, baru baja itu bisa bolong," kata Windu.

Sementara, SPR-2 dan SPR-3 bisa menembak dengan jarak hingga 1,5 km. Secara keseluruhan SPR-2 dan SPR-3 bisa menembak efektif meski musuh berada pada jarak 2 km. Namun karena keterbatasan teropong pada senapan ini, sehingga hanya efektif menjangkau sampai 1,5 km.

"Dengan peluru 12,7 mm x 108 ini, SPR-2 bisa bikin bolong lapis baja tank dengan ketebalan 1 cm. Kalau SPR-3 bisa merobek ketebalan baja sampai 3 cm. Itu semua dengan jarak tank ada di 1 sampai 1,5 km," Windu menjelaskan.

Ketiga senapan penembak jitu itu sudah dilengkapi dengan peredam suara. Meski tidak secara signifikan menurunkan suara letusan senapan. "Tapi area aman si penembak jitu itu kan di bawah radius 1 km. Karena biasanya penembak jitu selalu ambil posisi tembak dengan jarak 1-2 km, jadi tidak kedengaran suara tembakannya kalau jaraknya segitu," kata dia.

Senapan ini terilhami produk-produk senapan tembus baja tank yang sudah ada. Namun untuk SPR ini PT Pindad sudah mendesain sendiri bentuknya dengan harga yang relatif murah. Walaupun pada sebagian sosok masih mengambil desain dari Black Arrow M93 dan NTW-20 produksi Afrika Selatan yang harganya berada di atas Rp1 miliar.

Produk senjata sejenis sudah ada. Misalnya Gepard M1/M2 (Hongaria, kaliber .50), Barret M82, M90 dan M95, M99, serta M-107 (Amerika, kaliber .50), SVN-98 (Rusia, kaliber 12,7 mm x 108), Steyr IWS-2000 (Austria, kaliber .50 dan 12,7 mm x 108), PGR UM-Hecate (Prancis, kaliber .50), AI AS (Inggris, kaliber .50), dan NTW-20 (Afrika Selatan, kaliber 20 mm).

Penggunaan senapan penembak jitu antimaterial tembus lapis baja tank ini sudah digunakan sejak Perang Dunia II pada tahun 1939-1945 oleh pasukan Nazi Jerman yang menggunakan Mauser Tank-Gewehr Model 1918 kaliber .51, Jepang dengan Tipe 97 kaliber 20 mm, dan Inggris dengan Boys Antitank Rifle kaliber .55.

Ketiga pasukan tersebut menggunakannya untuk menghantam masing-masing musuhnya, yang berlindung di balik tembok atau berada dalam kendaraan lapis baja.

Usai perang, berbagai negara terutama Amerika, Inggris, Prancis, dan negara-negara Eropa Timur kemudian mengembangkan dengan menggunakan peluru kaliber .50 atau biasa disebut dengan kaliber 12,7 mm x 99 dan kaliber 12,7 mm x 108, yang menjadi standar senapan mesin berat mereka. Dari berbagai negara yang ikut memproduksi senapan antimaterial ini, Jerman, Amerika, dan Rusia yang paling banyak membuat aneka produk sejenis.




Sumber : Viva News

Pindad : Senapan serbu Pindad gabungan keunggulan teknologi M16 AS dan AK47 Rusia


Jakarta - Senapan Serbu (SS) PT Pindad Persero telah menyabet penghargaan dalam sejumlah lomba tingkat internasional. Kualitas senapan yang memiliki dua versi, SS1 dan SS2, ini diklaim lebih baik dari M16 buatan Amerika Serikat.

Staf Desain Produk PT Pindad, Windu Paramata, mengatakan SS dibuat dengan menggabungkan sejumlah keunggulan M16 dan senjata asal Rusia, AK47. "Jadi senapan serbu ini dibuat berdasarkan gabungan teknologi di M16 dan daya tahan di AK47," ujar Windu saat berbincang dengan VIVAnews di Indo Defence 2012 Expo & Forum, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat 9 November 2012.


SS2 V1 PT. Pindad

SS, kata Windu, memiliki fleksibilitas teknologi seperti M16, sementara daya tahannya seperti AK47. Teknologi yang diadopsi dari AK47 itu adalah sistem gas buang. Sistem inilah yang tidak dimiliki oleh M16. Dengan sistem itu, SS memiliki daya tahan di segala medan. SS tahan terhadap air atau lumpur. Artinya, SS masih bisa digunakan untuk menembak meski baru saja masuk ke air maupun lumpur.

"Jadi, kalau habis keluar dari sungai atau lumpur, senapan serbu ini tidak macet seperti M16. Paling tembakan pertamanya untuk membersihkan lumpur yang masuk ke moncong senjata," ujar Windu.

SS2 PT. Pindad
Khusus untuk SS2, sudah memiliki sejumlah varian, yakni SS2-V1, SS2-V2, SS2-V4HB, dan SS2-V5. Windu menambahkan, dengan menggunakan SS2-V4HB, TNI sudah lima kali menjuarai lomba tembak tingkat internasional. "SS2-V4HB menggunakan peluru kaliber 5,56 mm dengan jarak tembak efektif 600 meter," kata dia.

Dalam ajang Indo Defence ini, PT Pindad memamerkan beberapa senjata produksinya, di antaranya SS versi 2 (SS2), Hand Gun G-2 versi elite dan Combat, serta Senapan Penembak Runduk (SPR) yang digunakan untuk para penembak jitu.



Sumber : Viva News

Korea selatan tawarkan kerjasama produksi tank kepada indonesia


Jakarta - Produsen tank asal Korea Selatan, Doosan menawari Indonesia untuk bekerjasama membuat  tank ukuran sedang untuk TNI AD.

Tank K-21 Korea Selatan

"Baru penawaran saja dari pihak Korea, di pertemuan ini kami kasih rambu-rambunya dulu jika ingin melakukan kerjasama," kata Kasubdit Pendayagunaan Industri Direktorat Teknologi dan Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Kolonel Gita Amperiawan pada Indodefence, Jumat.

Menurut dia, kerjasama dengan negara tetangga sangat penting dilakukan agar Indonesia bisa belajar teknologi pertahanan yang lebih baik. Transfer ilmu menjadi salah satu sarat utama yang harus diberikan pihak penawar.

"Mulai dari transfer ilmu tentang mesin-mesin, teknologi senjatanya itu penting," kata Gita "Semua itu nantinya agar Indonesia bisa mandiri, untuk kemajuan industri kita juga."

Dia mengunkapkan, sampai saat ini bukan hanya Korea yang sudah mengajak bekerjasam membuat tank ukuran sedang karena Turki sudah lebih dulu mengajukan proposal.

"Untuk medium tank tawaran Turki bahkan sudah dikaji kearah yang lebih teknis," kata Gita.



Sumber : Antara

Mahfudz Siddiq : Peningkatan Kerjasama pertahanan RI – INGGRIS fokus untuk mengembangkan Industri pertahanan dalam negeri

Jakarta - Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq berharap tercapainya peningkatan kerja sama pertahanan RI-Inggris beberapa waktu lalu mesti diarahkan atau difokuskan untuk mempertajam dan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, khususnya alutsista tertentu.

Menurut Mahfudz, Inggris merupakan negara yang memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan produk kapal perang. Kapal perang kerajaan Inggris saat ini merupakan salah satu yang tercanggih di dunia. Karena itu, Mahfudz berharap peningkatan kerja sama militer dengan Inggris dapat diarahkan dan difokuskan untuk pengembangan kapal perang dalam negeri.



Nakhoda Ragam class

"Kita tahu Inggris ini sudah sangat maju dan industri kapal perangnya itu kan sudah tua dan paling canggih kalau kita bandingkan dengan negara lain," ujar Mahfudz.

Sehingga, kata Mahfudz, memang menjadi penting bagi Indonesia, khususnya PT PAL, untuk membangun kerja sama strategis dengan Inggris terkait pengembangan kapal perang. "Dengan demikian, target-target pengembangan industri pertahanan kita bisa lebih cepat. Saya kira ke dapan kita kan memang perlu armada AL yang lebih banyak lagi, bukan hanya kapal selam, juga kita kerja sama dengan Jerman," ujarnya.

Kata Mahfudz,  untuk kapal selam sendiri, kini Indonesia telah mengadakan kerja sama dengan Korsel untuk pengadaan tiga unit. "Saya kira dengan Inggris ini untuk kapal perang kawal rudal, fregard dan sejenisnya," katanya.

Lebih lanjut Mahfudz mengatakan, saat ini sesungguhnya TNI AL juga telah berencana membeli tiga unit kapal fregard dari Inggris. Sehingga hal ini dapat menjadi awal yang baik untuk pengadaan kapal perang berikutnya, Indonesia minta Inggris melakukan transfer teknologi.

"Tiga kapal yang kita mau beli itu sudah ready, yaitu kapal yang semula dipesan Brunei Darussalam, namun dalam perkembangannya pihak Brunei (dengan alasan tertentu) membatalkan pembelian kapal tersebut," ujarnya.




Sumber : Jurnal Parlemen

Dislitbang TNI AU Kembangkan Smart Bomb


Jakarta - Divisi Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbang AU), pamerkan berbagai macam produk hasil penelitiannya di Indo Defence Expo and Forum 2012. Salah satu produk andalannya adalah smart bomb.

Seperti namanya, smart bomb merupakan bom pintar karena telah dilengkapi peralatan sensor elektronik berupa guidance kit. Guidance kit yang terletak di bagian ujung belakang bom ini dilengkapi GPS yang siap dioperasikan oleh pilot.

Menurut petugas jaga stand Dislitbang AU, Mashuri, sirip bom yang berwarna orange ini dapat berubah posisi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan baterai.

Dislitbang TNI AU Smart Bomb.   Foto : karbol@mp.net
"Pilot akan mengendalikan dengan langsung menentukan berapa koordinat sasaran. Sehingga tingkat akurasi jatuhnya bom lebih tepat," terangnya dalam pameran yang digelar di JIE, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (8/11/2012).

Bom yang memiliki panjang lebih dari 1 meter ini adalah buatan Jerman dan telah digunakan pada pesawat NATO dan Hawk. Namun sayangnya belum pernah dilakukan uji coba di Indonesia.

"Kami baru melakukan penelitian. Memang tahun ini sasarannya prototype dulu," ucap Mashuri.

Walau mengusung kata 'smart' yang berarti pintar, produk ini juga masih memiliki keterbatasan yakni belum mampu digunakan untuk sasaran yang bergerak. Sebab kendalinya disetting sebelum bom diluncurkan. Sehingga ketika koordinat sasaran berubah, bom ini belum mampu mendeteksi pergerakannya.

Menurut Mashuri, smart bomb akan diuji coba tahun depan. Selanjutnya akan dibuka tender untuk produksi bom baru ini.



Sumber : Detik

Thursday, 8 November 2012

Indonesia dan Korsel tingkatkan kerjasama, untuk hasilkan produk kelas dunia


Nusa Dua - Hubungan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan yang terus meningkat di berbagai bidang merupakan wujud pemahaman kedua negara atas posisi penting masing-masing, kata Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak.

"Pada 2008 dan 2011 kedua negara menghadapi krisis moneter bekerja sama mengatasi krisis, kini kedua negara menikmati perkembangan demokrasi dan juga mencapai perkembangan kerja sama ekonomi," katanya dalam upacara pemberian tanda jasa Bintang RI Adipurna dari pemerintah Indonesia di Nusa Dua, Bali, Kamis sore.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden
Lee Myung-bak.  Foto : jaringan News

Presiden Lee mengatakan Indonesia merupakan mitra penting Korea Selatan dengan penduduk mencapai 253 juta jiwa, Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dengan pesat.

Ia mengatakan hubungan kerja sama antara kedua negara demikian erat, termasuk komitmen pemerintah Korea Selatan saat terjadi krisis ekonomi pada 2008 dan 2011 yang meminta pengusaha Korea Selatan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja asal Indonesia.

"Kalau saya berbicara hubungan kedua negara bukan hanya kerja sama antara dua negara namun ini adalah kerja sama dari hati ke hati," katanya.

Presiden Korea Selatan ke-17 itu mengatakan di masa mendatang hubungan kerja sama antara kedua negara akan semakin erat dan menguntungkan kedua negara.

Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono optimistis nilai perdagangan Indonesia dan Korea Selatan dapat mencapai 100 miliar dolar AS pada 2020, berdasarkan sejumlah kerja sama yang saat ini sudah disepekati maupun tengah dirintis oleh kedua negara.

"Di bidang ekonomi nilai perdagangan kedua arah meningkat dari 11 miliar dolar AS pada 2007 menjadi 30 miliar dolar AS pada 2011. Saya berkeyakinan target 50 miliar dolar AS pada 2015 dan 100 miliar dolar AS pada 2020 akan tercapai," kata Presiden Yudhoyono.

Kepala Negara mengatakan di bawah kepemimpinan Presiden Lee, terdapat 25 kesepakatan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang antara lain di bidang ekonomi, pendidikan, riset dan teknologi serta industri pertahanan.

Sementara itu, Presiden Lee Myung-bak mengatakan saat ini salah satu kerja sama penting antara kedua negara adalah kerja sama di bidang industri pertahanan. Ia berkeyakinan pada masa mendatang produk yang dihasilkan dari kerja sama kedua negara dalam produk pertahanan akan menjadi salah satu produk kelas dunia.

"Saya berkeyakinan di masa mendatang produk yang akan kita hasilkan merupakan produk kelas dunia," ujarnya.

Sebelum acara penyerahan penghargaan, kedua pemimpin negara melakukan pertemuan bilateral dan menyaksikan penandatangan kerja sama kedua negara di bidang pengembangan kendaraan ramah lingkungan.

Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Ilmu Pengetahuan dan ekonomi Korea Selatan Huk Suk-ung.

Usai menerima kunjungan kepala negara Korea Selatan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan PM Thailand Yingluck Sinawatra dan melakukan pembicaraan bilateral sekitar 30 menit.



Sumber : Antara News

PT DI dan Airbus kolaborasi kembangkan pesawat Casa 212 (C212) upgrade

Jakarta - PT Dirgantara Indonesia ( PT DI ) dan Airbus Military mengembangkan kerja sama produksi pesawat militer Casa 212 (C212) dengan membuat versi upgrade yang dinamai NC212.

Kesepakatan kedua belah pihak tersebut dikukuhkan dalam penandatanganan nota kesepahaman pada acara pameran Indo Defence 2012 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Kamis.

"Selama ini PTDI hanya membeli lisensi dari Airbus Military, maka kemudian muncul ide untuk mengubah status dari pemberi-penerima lisensi menjadi rekan bisnis bersama," kata Direktur Utama PTDI Budi Santoso.

Pesawat NC212 versi Militer

Porsi kerja sama tersebut dibagi dua rata antara PTDI dan Airbus Military, baik dalam hal produksi, pemasaran maupun keuntungan.

Pesawat NC212 akan memiliki sistem navigasi dan interior yang baru. Dengan dilengkapi interior sipil yang baru, NC212 akan mampu menampung lebih banyak penumpang yaitu 28 orang, sementara pendahulunya mampu memuat 25 orang.

Seluruh pengerjaan produksi pesawat NC212 akan dilakukan di pabrik PTDI Bandung, sedangkan penjualannya dilaksanakan oleh kedua belah pihak, Bandung dan Spanyol.

"Kalau untuk pasar yang dekat dengan Indonesia, misalnya kawasan Asia Tenggara, maka PTDI yang akan melayani. Demikian juga kalau pembelinya lebih dekat dengan kawasan Amerika dan Eropa, maka Airbus Military yang menjual," jelas Budi.

Sejak setahun terakhir, kedua perusahaan manufaktur pesawat tersebut telah menempatkan tim kerja sama di pabrik PTDI.

Sejumlah karyawan Airbus Military bekerja di lokasi kerja PTDI, dalam lingkup industrial dan komersial.

Sementaraa itu, Senior Wakil Presiden Komersil Airbus Military untuk kawasan Asia, Ignacio Alonso, mengatakan kerja sama tersebut dilakukan karena tuntutan pelanggan yang semakin tinggi.

"Karena pangsa pasar kami yang semakin luas serta adanya keinginan para pelanggan, maka kami memutuskan untuk membuat kerja sama perdana dengan mengembangkan NC212 ini," kata Alonso.

Airbus Military adalah satu-satunya produsen pesawat militer dan sipil yang membuat, mengembangkan dan menjual rangkaian pesawat komprehensif dan berkapasitas muatan tiga hingga 4,5 ton.

Sebagai anak perusahaan Airbus, Airbus Military memproduksi produk pesawat militer, pesawat tanker, dan pesawat transportasi militer lain yang merupakan turunan dari pesawat angkut sipil Airbus.

Sejumlah produk pesawat militer Airbus Military adalah C295, CN235 dan C212.




Sumber : Antara

Pihak DPR berharap kerjasama Militer RI – Inggris pangkas peran Broker

Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Najib berharap, tercapainya nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) peningkatan kerja sama bidang pertahanan RI-Inggris mampu meningkatkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri, sehingga alutsista yang dimiliki  RI menyerupai atau bahkan sama dengan alutsista yang dimiliki Inggris.

Menurut Najib, perlu upaya negosiasi untuk transfer teknologi alutsista secara serius dengan Inggris. Kata Najib, bingkai UU sudah ada yakni UU Industri Pertahanan. Lalu, industri pertahanan dalam negeri sudah siap. "Tinggal pejabat kita mengoptimalkan negosiasi dengan negara partner. Nah, apa yang dilakukan presiden adalah payung hukumnya. Yang lebih penting adalah praktik lapangannya," ujar Najib Kamis (8/11).

Rudal Starstreak akan memperkuat satuan arhanud.

Kata Najib, untuk mencapai hal itu, ada dua tantangan yang harus dihadapi. Pertama, bagi Kementerian Pertahanan, termasuk juga TNI, memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi dalam menggunakan alutsista produksi dalam negeri. Juga perlu mengalokasikan anggaran sebesar-besarnya kepada industri pertahanan dalam negeri.

Kedua, kemampuan pemerintah untuk melakukan negosiasi dengan pihak asing. Karena, pihak asing pasti tidak akan memberi banyak soal transfer teknologi.
"Sementara kita ingin sebanyak-banyak dilakukan transfer teknologi. Nah, kalau kita kurang pintar dan kurang gigih, ya kita hanya dikasih porsi sedikit saja. Tetapi kalau kita pintar, kita gigih, maka kita akan mendapatkan banyak. Jadi saya kira payung hukum, tugas presiden itu adalah kita pandang adalah satu sinergitas. Cuma yang lebih penting adalah nanti pada praktik lapangannya," ujarnya.

Najib menegaskan, jangan sampai broker diberikan ruang terlalu besar dalam implementasi di lapangan terkait pengadaan alutsista dari Inggris atau dari negara lain. Karena bisa jadi mereka bermain dan berusaha mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan mengabaikan kedaulatan bangsa. "Karena itu Komisi I mendorong agar kerja sama itu dilakukan government to government sehingga ruang para pengusaha ini dipersempit dan mereka akan mengikuti irama kebijakan nasional kita untuk menghidupkan industri pertahanan," kata Najib.

Terkait pengalaman sebelumnya, atas kebijakan Inggris yang pernah melakukan embargo senjata ke RI, Najib mengatakan hal itu tidak perlu dikhawatirkan kembali, seiring dengan terus berkembangnya kemampuan industri pertahanan dalam negeri saat ini. Sehingga dalam kerja sama pertahanan dengan Inggris, RI tidak perlu lagi minta jaminan soal tidak ada embargo senjata. "Menurut saya, meminta jaminan itu justru merendahkan diri kita sendiri. Itu termasuk rasa tidak percaya diri sendiri," tegasnya.

Justru, kata politisi PAN ini, yang kita harus lakukan negosiasi mengenai komponen-komponen apa yang substansial. Jadi, kalau suatu saat misalnya diembargo, kita masih survive karena bisa produksi sendiri. "Sehingga negara lain akan sia-sia saja kalau mau embargo kita," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden SBY dan PM Inggris David Cameron menandatangani nota kesepahaman peningkatan kerja sama bidang pertahanan. Kerja sama itu berupa bantuan peningkatan kapasitas bagi TNI di Pusat Studi Perdamaian dan Keamanan dalam bentuk peralatan audio visual untuk pelatihan bahasa, juga menyediakan kursus-kursus dan seminar bagi anggota pasukan perdamaian. Selain itu, kontrak penjualan alat-alat pertahanan kepada AU, AD, dan AL Indonesia. Peralatan itu di antaranya peluru kendali starstreak, senapan sniper, kapal perang kecil multiguna (Multi Roles Light Frigate), dan suku cadang untuk pesawat tempur Hawk 109/209.




Sumber : Jurnal Parlemen

Indonesia dan Brasil menjalin kerja sama kembangkan Peluncur Roket


Jakarta - Indonesia dan Brasil menjalin kerja sama dalam bidang pertahanan. Kementerian Pertahanan dan perusahaan Brasil, Avibras, sepakat melakukan transfer teknologi multi launcher rocket system (MLRS) Astros II.

"Kita memang mensyaratkan transfer teknologi," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di sela pameran peralatan dan persenjataan militer Indo Defence Expo 2012, di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 8 November 2012.

 MLRS Astros II, Avibras. Brasil

 Nota kesepahaman yang diteken Kementerian dan Avibras meliputi rencana transfer teknologi. "Ini terkait dengan pembelian kita beserta offset (imbal dagang)," ujar Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal TNI Ediwan Prabowo.

Duta Besar Brasil, Paulo Alberto Da Silveira Soares, menyatakan kerja sama ini merupakan salah satu bukti bahwa Brasil menganggap Indonesia sebagai mitra penting. "Kami ingin meningkatkan hubungan dua negara lebih jauh lagi," ujar dia.

Isu pertahanan, kata Paulo, menjadi salah satu prioritas yang ingin mereka tingkatkan. "Ini hanya awal dari hubungan yang lebih baik," katanya. Indonesia dan Brasil berada dalam satu grup di G-20. Untuk itu, kerja sama kedua negara harus dijalin lebih dalam.

Perjanjian ini meliputi pengadaan simulator ASTROS II MKS, Ammunition Mobile Acclimated Depot (AV-DMMC), revalidasi roket, dan dukungan teknis pembangunan fasilitas perawatan MLTRS Astros. Perjanjian itu diteken Ediwan, mewakili Kementerian, dan Sami Youssef Hassouani, President Director Avibras.

MLRS Astros II adalah salah satu alat utama sistem persenjataan TNI Angkatan Darat. Peluncur roket ini dinilai lebih unggul karena daya jangkau yang luas serta anti terhadap serangan zat kimia dan teknologi. Avibras berani menawarkan transfer teknologi dengan PT Pindad untuk kendaraan tempur taktis pengusung MLRS.



Sumber : Tempo

Wednesday, 7 November 2012

Mengenang Sosok Bung Karno dan Bung Hatta (2)


Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden dan Wakil Presiden pertama RI, Soekarno-Hatta. Gelar pahlawan nasional kepada dua bapak proklamator itu diberikan di Istana Negara, Rabu (7/11/2012) siang.
Muhammad Hatta dan Soekarno

Menurut Presiden, sosok Bung Karno dan Bung Hatta adalah lambang dan sumber inspirasi perjuangan seluruh bangsa Indonesia di seluruh pelosok negeri.

"Mereka pula tokoh yang membangkitkan dan menyatukan bangsa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan tetes darah, harta, dan jiwa. Perjuangan ini terus terpatri di lubuk hati paling dalam," kata Presiden Yudhoyono.

Presiden menilai sosok Bung Karno sebagai politisi dan pejuang ulung. Bung Karno mampu menggelorakan semangat bangsa dan menumbuhkan solidaritas bangsa untuk menjadi negara merdeka dan berdaulat. Sementara itu, Bung Hatta dinilai sebagai sosok administrator ulung dan diplomat andal yang kemampuannya tidak diragukan lagi di dunia internasional.

Berikut ini catatan kecil tentang Bung Hatta...

Bung Hatta

Mohammad Hatta merupakan satu dari dua tokoh legendaris Indonesia, yang disebut sebagai sang proklamator. Bersama Presiden pertama RI Soekarno, pria yang akrab disapa Bung Hatta ini memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Hatta yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902, adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia mundur dari jabatan wakil presiden yang telah dijabatnya sejak 1945, pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno.

Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Bandar udara internasional Jakarta menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasanya sebagai salah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia.


Bung Hatta

Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971). Ia memperoleh gelar kehormatan akademis doctor honoris causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta pada tanggal 27 Nopember 1956.

Setelah meletakkan jabatan sebagai Wakil Presiden, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar doctor honoris causa dalam bidang ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar doctor honoris causa di bidang ilmu hukum.

Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal 18 November 1945 di Desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Putri sulungnya, Meutia Hatta, adalah mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan di Kabinet Indonesia Bersatu. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.

Bung Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun, dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.



Sumber : Kompas

Mengenang Sosok Bung Karno dan Bung Hatta (1)


Jakarta - Pemerintah menganugerahkan gelar Pahalawan Nasional kepada Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno dan Hatta, tepat tiga hari menjelang peringatan Hari Pahlawan, yang selalu diperingati setiap tanggal 10 November. Penganugerahan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam sambutannya, Presiden menilai, Soekarno dan Hatta adalah sosok yang saling melengkapi.

Soekarno dan Muhammad Hatta


Menurutnya, sosok Bung Karno dan Bung Hatta adalah lambang dan sumber inspirasi perjuangan seluruh bangsa Indonesia di seluruh pelosok negeri. Selain itu, tokoh bangsa yang berperan penting dalam menciptakan gagasan dan pemikiran bangsa yang akhirnya dijadikan menjadi landasan konsititusional Republik Indonesia, yakni Undang-Undang Dasar 1945.

Berikut catatan kecil tentang sosok Bung Karno dan Bung Hatta...

Bung Karno
(Menjabat Presiden 1945-1966)

"Aku adalah putra seorang ibu Bali dari kasta Brahmana. Ibuku, Idaju, berasal dari kasta tinggi. Raja terakhir Singaraja adalah paman ibuku. Bapakku dari Jawa. Nama lengkapnya adalah Raden Sukemi Sosrodihardjo. Raden adalah gelar bangsawan yang berarti, Tuan. Bapak adalah keturunan Sultan Kediri. Apakah itu kebetulan atau suatu pertanda bahwa aku dilahirkan dalam kelas yang memerintah, akan tetapi apa pun kelahiranku atau suratan takdir, pengabdian bagi kemerdekaan rakyatku bukan suatu keputusan tiba-tiba. Akulah ahli-warisnya."

Ungkapan itu disampaikan Bung Karno kepada penulis otobiografinya, Cindy Adam.

Bung Karno

Soekarno, yang bernama kecil Koesno, lahir di Blitar, 6 Juni 1901, dari pasangan Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai. Siapa sangka, 44 tahun kemudian, pria yang akrab disapa Bung Karno itu menjadi pembuka pintu bagi Indonesia meraih kemerdekaannya setelah lebih dari tiga setengah abad ditindas oleh penjajah.

Sejak kecil, Soekarno selalu hidup jauh dari orangtuanya. Saat mengenyam pendidikan di bangku sekolah rakyat, ia indekos di Surabaya, tepatnya di rumah politisi kawakan pendiri Syarikat Islam Haji Oemar Said Tjokroaminoto, sampai tamat HBS (Hoogere Burger School). Dari tokoh inilah, semangat kebangsaannya membara. Maklum saja, di rumah HOS Tjokroaminoto kerap digelar diskusi politik. Pada tahun 1921, Soekarno mempersunting putri bapak indekosnya, Siti Oetari.

Petualangan pendidikan Soekarno berlanjut ke Bandung. Di Kota Kembang ini, ia melanjutkan pendidikan tinggi di THS (Technische Hooge-School), Sekolah Teknik Tinggi yang kemudian menjadi ITB. Kerja kerasnya berbuah gelar insinyur pada 25 Mei 1926. Semasa kuliah di Bandung, Soekarno menemukan jodoh yang lain. Inggit Garnasih, yang dinikahinya pada tahun 1923.

Karier politik Soekarno terejawantahkan saat mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI), 4 Juni 1927. Tujuannya, mendirikan negara Indonesia Merdeka. Akibatnya, ia ditangkap, diadili, dijatuhi hukuman penjara oleh pemerintah Hindia Belanda dan dijeboloskan ke penjara Sukamiskin, Bandung, pada 29 Desember 1929.

Bebas dari hotel prodeo, 1931, ia kemudian memimpin Partindo. Belanda kembali menangkapnya (1933) dan membuang Soekarno ke Ende, Flores. Dari Ende, ia dibuang ke Bengkulu selama empat tahun. Di sanalah ia menikahi Fatmawati (1943) yang memberinya lima anak, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rahmawati, Sukmawati, dan Guruh Soekarnoputra.

Tahun 1942, tentara pendudukan Belanda di Indonesia menyerah kepada Jepang. Penindasan yang dilakukan tentara pendudukan selama tiga tahun jauh lebih kejam. Di balik itu, Jepang sendiri sudah mengimingi kemerdekaan bagi Indonesia. Penyerahan diri Jepang setelah dua kota utamanya, Nagasaki dan Hiroshima, dibom atom oleh tentara Sekutu, tanggal 6 Agustus 1945, membuka cakrawala baru bagi para pejuang Indonesia. Mereka tidak perlu menunggu, tetapi merebut kemerdekaan dari Jepang.

Setelah persiapan yang cukup panjang, dipimpin oleh Ir Soekarno dan Drs Muhammad Hatta, mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 52 (sekarang Jalan Proklamasi), Jakarta.

Soekarno juga dikenal berani. Salah satu ungkapan yang dilayangkannya kepada Amerika, "Go to hell with your aid", sempat menggemparkan. Tahun 1965-1966 menjadi saat genting bagi kedudukan Soekarno. Saat itu, terjadi pertarungan berdarah antara PKI dan unsur-unsur bersenjata yang didukung Barat. Bung Karno sadar, tetapi terlambat. Sedikit demi sedikit ia dijepit. Akhirnya guru bangsa yang besar ini disingkirkan dari panggung kekuasaan, dan digantikan Soeharto. Ia wafat pada tahun 1971, sebagai seorang tahanan politik, di negeri yang kemerdekaannya dengan gigih ia perjuangkan.



Sumber : Kompas