Saturday, 24 November 2012

Latgab TNI Tahun 2012 : Pasukan Marinir Kuasai Wilayah Cipta Graha


Kutai Timur - Pasukan TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 3 Brigif I Marinir Surabaya di bawah pimpinan Letkol (Mar) M. Reza yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Darat (Kogasgabrat) Kampanye Militer Latihan Gabungan TNI 2012, berhasil merebut dan menguasai wilayah Cipta Graha Kaubun Komplek yang telah dikuasai oleh satu Batalyon Minus diperkuat Aliansi Sonora dan Gerakan Sumpit Merdeka, Kaubun Kutai Timur, Kalimantan Timur, Jum’at (23/11).



Diawali dengan alih Kodal dari Panglima Komando Tugas Amfhibi (Pangkogasfib) ke Panglima Komando Tugas Gabungan Darat (Pangkogasgabrat) dengan di BKO-kannya satu Batalyon Marinir untuk memperkuat dalam rangka operasi darat gabungan di wilayah yang telah dikuasai pemberontak.

Operasi yang dilaksanakan untuk menguasai wilayah yang diduduki oleh pemberontak, dengan melakukan manuver serangan oleh Yonif 509 Kostrad di sektor kiri, Yonif 514 Raider Kostrad di sektor tengah dan Yonif 3 Marinir di sektor kanan.

Menurut Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 3 Marinir, Letkol (Mar) M. Reza, pasukan yang bergerak menuju sasaran banyak menerima hadangan-hadangan di kantong-kantong pertahanan musuh, sehingga pertempuran tak terelakan lagi.  Dengan sistem hit and run pasukan pemberontak menyerang pergerakan pasukan Marinir, dan pertempuran sengit terjadi di Kawasan Gunung Pocong yang merupakan kantong pertahanan pemberontak.

Dalam serangan itu, kata Letkol (Mar) Reza, pasukan Marinir melaksanakan gerakan dengan formasi 1 Kompi depan yang mengeluarkan Ton Kawal depan diperkuat 2 Tank BMP 3F, 1 Kompi Dankotis sebagai induk pasukan, dan 1 Kompi bergerak di belakang dengan mengeluarkan Ton Kawal diperkuat 2 Tank BMP 3F, serta mengeluarkan pengamanan lambung kanan dan lambung kiri poros, berhasil menembak mati 22 orang pemberontak, menangkap 2 (dua) orang, dan mendapatkan 18 pucuk senjata serta sejumlah dokumen penting.

Kemudian  pasukan Marinir melanjutkan pergerakan untuk menyerang GT 1 di wilayah Komplek Cipta Graha, dan di sektor ini pun pertempuran sengit terjadi, pemberontak yang diperkuat 1 Ton Tank dapat dilumpuhkan. Selanjutnya, melaksanakan operasi pembersihan kampung dan berhasil melumpuhkan pemberontak yang tersisa, sehingga pada saat itu sasaran telah dinyatakan terebut dan dikuasai pasukan Batalyon Infanteri 3 Marinir, yang selanjutnya melaksanakan penyekatan terhadap pelarian pemberontak dari Kaubun yang digempur pasukan kawan Yonif 509 dan Yonif 514 Raider.
 
 
 
Sumber : Puspen TNI

Pakistan Beli Pesawat Indonesia untuk Perkuat Militer


Islamabad - Pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Paskitan Asif Ali Zardari, Rabu (21/11/2012) malam waktu Islamabad, menghasilkan kesepakatan peningkatan kerja sama di tiga bidang, yakni bidang ekonomi, pendidikan, serta persenjataan dan militer.

Pembuatan CN-235 di PT Dirgantara Indonesia. Foto : Iwan Hermawan.

"Pertemuan terkait pembahasan peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Pakistan di bidang pendidikan, ekonomi, persenjataan, dan militer. Pakistan membeli sejumlah pesawat (buatan PT Dirgantara Indonesia) untuk memperkuat militer mereka," kata Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzah, Kamis (22/11/2012), seperti dilaporkan dari Islamabad, Pakistan.

Tidak diperinci jenis maupun jumlah pesawat yang dibeli Pakistan dari Indonesia.

Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II ikut mendampingi Presiden Yudhoyono, antara lain Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertanian Suswono, serta Sekretaris Kabinet Dipo Alam.



Sumber : Kompas

TNI AD Siap Operasionalkan Sepeda Motor Kawal 1300 cc


Jakarta - TNI Angkatan Darat siap operasionalkan Sepeda Motor Kawal Jenis Yamaha FJR 1300 cc untuk digunakan dalam pengawalan Kepala Negara dan tamu-tamu negara setingkat Kepala Negara.

Hal tersebut ditegaskan Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo ketika meninjau 20 unit Sepeda Motor Kawal Yamaha FJR 1300 cc yang baru dimiliki oleh TNI Angkatan Darat di Mabesad, Jakarta, Kamis (22/11). “Sepeda motor ini merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan di lapangan. Rencananya unit-unit motor baru ini akan diprioritaskan di Kodam IX/Udayana, karena Bali banyak menerima kunjungan kepala negara asing, disamping kondisi riil dimana motor kawal yang ada disana sudah terlalu tua,” jelas Kasad.

Kasad Jendral TNI Pramono Edhie ketika meninjau 20 Sepeda Motor Kawal Yamaha FJR 1300 cc TNI AD.

Sepeda Motor Kawal Yamaha FJR 1300 cc dipilih Angkatan Darat untuk mengawal tamu-tamu VIP dan VVIP dengan pertimbangan kecanggihan dan akselerasinya yang hebat di lapangan. Spesifikasi motor ini diantaranya torsi yang besar, gesit, lincah dan mudah perawatannya. Mesin 4 silinder 1,298 cc berkonfigurasi inline (segaris), suspensi monoshock dan final drive menggunakan shaft, sistem liquid-cooled, serta electronic fuel injection power 105,5 KW (141.5 hp) per 8.000 rpm.

Saat ini Sepeda Motor Kawal Yamaha FJR 1300 cc ini digunakan di negara-negara seperti Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Kanada. Sementara di Asia, baru Jepang dan Indonesia (TNI AD) yang menggunakannya. Sehingga hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Angkatan Darat.

Sebagai pihak yang akan menggunakan, Kasad berpesan kepada Danpuspom agar motor-motor ini dirawat dengan baik, sehingga memiliki usia pakai yang panjang, perawatannya haruslah berkesinambungan agar anggota yang mengendarainya tidak mengalami kesulitan. Sementara kendaraan serupa yang dimiliki Angkatan Darat yaitu jenis Yamaha 900 cc akan tetap dipergunakan untuk operasional Angkatan Darat sehari-hari.

Dalam peninjauan tersebut, turut hadir Wakasad, para Asisten Kasad, Danpuspom serta Kadispenad.



Sumber : Dispenad

TNI AD dan AD Singapura Latihan Bersama

Bandung - TNI Angkatan Darat dan AD Singapura (SAF) melaksanakan Latihan Bersama (Latma), dengan nama latihan “Safkar Indopura”, di buka oleh Wakasad Letjen TNI Budiman dan Wakasad Singapura Brigjen Tung Yui Fai, di Cipatat, Rabu (21/11).  Latma Safkar Indopura dilaksanakan dari tanggal 21 sampai tanggal 28 November 2012, dengan  lokasi daerah latihan di Cipatat dan Rajamandala Kompleks, Bandung, Jawa Barat.

Defile TNI AD dan AD Singapore (SAF). Foto : TNI AD

Latihan Safkar Indopura merupakan Latihan Bersama antara 2 (dua) negara dan merupakan wujud kerjasama internasional, dilaksanakan setiap tahun yang dimulai pada tahun 1989 secara bergantian, bertujuan untuk menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama antara TNI-AD dengan Angkatan Darat Singapura (SAF).

Adapun materi latihan pada Safkar Indopura ke-24 ini antara lain Latihan silang (Cross Training) dalam materi taktik dan menembak, Latihan taktis dengan pasukan Infanteri mekanis dalam OLI (FTX), dan Latihan Posko 1 (CPX) tingkat Brigif dan Batalyon (2 tingkat). Sedangkan pasukan dan personel pendukung yang dilibatkan dalam latihan bersama ini sejumlah 1.150 personel terdiri dari TNI AD 700 personel dan AD Singapura 450 personel.

Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Wakasad Letjen TNI Budiman mengatakan, Latihan Bersama Safkar Indopura ini telah memasuki tahun ke-24, sehingga kedua negara sudah banyak belajar dan mengaplikasikan taktik dan teknik latihan bertempur sesuai pengalaman prajurit masing-masing.

Wakasad mengatakan, melalui latihan bersama Safkar Indopura prajurit kedua negara dapat mengembangkan kemampuan taktik yang dimiliki, dihadapkan dengan medan yang sebenarnya, sehingga dapat menunjang pencapaian keberhasilan Latma Safkar Indopura.

Wakasad berharap peserta latihan dapat meningkatkan persahabatan dan kerja sama serta meningkatkan profesionalitas keprajuritan sehingga tujuan latihan dapat tercapai secara optimal. Disamping itu,  Wakasad juga berharap seluruh kegiatan Latihan Bersama dapat berjalan sesuai dengan sasaran yang dikehendaki, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh para Prajurit, satuan dan Angkatan Darat kedua negara.



Sumber : Dispenad

Alex Kawilarang, Bapak Kopassus yang tampar Soeharto

Jakarta - Hari ini bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Pahlawan. Berbagai kegiatan kerap diselenggarakan untuk menghormati para pahlawan. Namun benarkah mereka merasa dihargai dengan segala tetek bengek perayaan itu ?

Banyak pahlawan-pahlawan di negeri ini yang nasibnya tidak mujur. Tidak dimakamkan di taman pahlawan, tidak mendapat bintang jasa bahkan tidak diakui sebagai pahlawan. Pahlawan juga bukan hanya mereka yang mengangkat senjata melawan penjajah. Banyak pahlawan yang berjasa namun nasibnya tidak sebaik mereka yang yang namanya dikenang dan dimakamkan di tempat terhormat.

Alex Kawilarang. Foto : Merdeka.com

Salah satu pahlawan tersebut mungkin adalah Alex Kawilarang. Kolonel (purn) Alex Kawilarang sempat diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional tahun ini. Tapi agaknya belum juga diluluskan pemerintah.  Alex Kawilarang memiliki peran penting dalam penyusunan organisasi TNI di awal kemerdekaan. Termasuk membangun pasukan elite yang kelak dikenal sebagai Kopassus TNI AD.

Di zaman Belanda, Alex mengikuti pendidikan perwira Koninklijk Militaire Academie (KMA) di Bandung. Sebenarnya KMA Bandung merupakan sekolah perwira darurat karena saat itu Belanda telah dikuasai Jerman dalam perang dunia II. KMA Breda di Belanda pun tutup. Alex tak lama menjadi perwira Koninklijke Nederlands Indische Leger (KNIL), atau Tentara Kerajaan Hindia-Belanda. Tahun 1942, Jepang keburu masuk dan KNIL dibubarkan. Walau begitu dia tercatat sebagai satu dari sedikit orang Indonesia yang bisa menjadi perwira KNIL.

Setelah Indonesia merdeka tahun 1945, Alex bergabung dengan TNI. Awalnya dia menjadi perwira penghubung dengan pasukan Inggris. Karirnya terus merangkak naik. Kawilarang dipercaya memimpin ekspedisi TNI menumpas berbagai pemberontakan di hari-hari awal republik. Mulai dari Operasi Penumpasan Pemberontakan Andi Azis di Makassar, pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), dan Pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.

Pengalaman menumpas berbagai pemberontakan ini yang membuat Kawilarang berpikir perlunya Indonesia memiliki pasukan kecil dengan kemampuan tempur hebat. Kawilarang begitu kagum akan kemampuan musuhnya, pasukan baret merah dan hijau Belanda dari Korps Speciale Troepen. Dia banyak berdiskusi dengan Letkol Slamet Riyadi soal pembentukan pasukan elite ini.

Pada 1951-1956, Kawilarang diangkat sebagai Panglima Komando Tentara dan Teritorium VII/Indonesia Timur (TTIT) di Makassar. Nah saat itu Kawilarang melapor pada Presiden Soekarno bahwa kondisi Makassar sudah aman. Tapi Soekarno malah menunjukkan radiogram yang memberitakan Makassar diserang pasukan KNIL.

Kawilarang mencari Komandan Brigade Mataram Letkol Soeharto yang bertugas menjaga Kota Makassar. Dia kesal melihat anak buah Soeharto malah melarikan diri.

"Lelucon apa ini," kata Kawilarang pada Soeharto. "Plak!" Soeharto pun ditampar.

Saat menjabat Panglima TT III/Siliwangi, Kawilarang merintis pembentukan Kesatuan Komando Territorium III (Kesko TT-III) Siliwang bulan April 1951. Kesatuan inilah yang kelak menjadi Kopassus. Walau merintis pasukan elite tersebut, baru tahun 1999 Kawilarang diterima menjadi warga kehormatan Kopassus. Hal ini baru bisa dilakukan setelah Soeharto lengser.

Kawilarang pernah dianggap bersalah telah menyeberang ke pihak PRRI/Permesta yang saat itu memberontak pada pemerintah Jakarta. Tapi Soekarno kemudian mengeluarkan abolisi walau memberikan sanksi pangkat Brigjen Kawilarang diturunkan menjadi Kolonel. Kawilarang kemudian memilih mengundurkan diri dari TNI. Padahal bersama Nasution, Kawilarang banyak memberikan saran dalam membangun TNI.

Saat Orde Baru, hubungan Kawilarang dan Soeharto tetap kurang harmonis. Soeharto rupanya belum lupa pernah ditempeleng. Maka Kawilarang hidup sebagai pengusaha. Dia meninggal 6 Juni 2000, pada usia 80 tahun. Bapak Kopassus ini dimakamkan di taman makam pahlawan Cikutra, Bandung.



Sumber : Merdeka

Friday, 23 November 2012

Komponen Cadangan Dibentuk Untuk Mendukung Komponen Utama Dalam Menghadapi Ancaman Militer


Jakarta - Sekretaris Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Brigjen TNI I Wayan Midhio, Kamis (22/11), mewakili Dirjen Pothan Kemhan membuka Sosialisasi Komponen Cadangan Bagi PNS Kemhan, Mabes Angkatan/Mabes TNI dan Kementerian Tahun Anggaran 2012, di Gedung Pierre Tendean, Kantor Kemhan, Jakarta. Sosialisasi Komponen Cadangan ini diisi dengan Paparan dan tanya jawab mengenai Komponen Cadangan oleh Direktur Komponen Cadangan Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Santoso.

Ilustrasi. Foto : Detik

Dalam amanat pembukaan Dirjen Pothan Kemhan Prof Ir Pos M. Hutabarat yang dibacakan oleh Ses Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI I Wayan Midhio, menjelaskan bahwa berdasarkan UU Pertahanan Negara, dalam menghadapi ancaman militer, sistem pertahanan negara menempatkan Komponen Utama yaitu TNI, didukung oleh Komponen Cadangan. Jadi, tegasnya, Komponen Cadangan dibentuk untuk mendukung Komponen Utama hanya saat menghadapi ancaman militer dari negara lain.

Dilanjutkan oleh Ses Ditjen Pothan, yang dimaksud Komponen Cadangan adalah sumber daya nasional serta sarana dan prasarana nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen utama. Komponen Cadangan merupakan salah satu wadah dan bentuk keikutsertaan warga negara, seluruh sumber daya alam dan sumber daya buatan serta sarana dan prasarana dalam usaha pertahanan negara.

Brigjen TNI I Wayan Midhio melanjutkan, pembentukan Komponen Cadangan membutuhkan payung hukum dalam penyelenggaraannya. Penyusunan RUU Komponen Cadangan merupakan bagian dari pembangunan sistem pertahanan negara yang bersifat semesta. Komponen Cadangan pada tahap pembentukannya akan dilaksanakan secara bertahap, dengan memperhatikan dan menyesuaikan kemampuan dukungan anggaran negara yang ada.

Kebijakan pembentukan Komponen Cadangan, jelas Ses Ditjen Pothan, diprioritaskan kepada Pegawai Negeri, Karyawan Swasta/Buruh yang memenuhi persyaratan, yang ditentukan untuk menjadi anggota Komponen Cadangan. Anggota Komponen Cadangan dibentuk melalui proses pelatihan dasar-dasar kemiliteran dengan standar latihan yang keluarannya mampu memiliki pengetahuan dasar untuk bertempur. Anggota Komponen Cadangan yang telah mengikuti pelatihan dasar kemiliteran juga diharapkan memiliki mental yang tangguh yang didukung dengan jiwa juang yang tinggi dan kemampuan jasmani yang semapta. Hal-hal tersebut akan sangat berguna saat mobilisasi dalam rangka memperkuat Komponen Utama.

Menjadi peserta dalam sosialisasi Komponen Cadangan ini antara lain; PNS Kemhan, Mabes TNI/Angkatan, dan mengundang PNS perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Agama, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Kementerian Komunikasi dan Informasi.



Sumber : DMC

Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan : Sistem Keamanan Nasional Harus di Bangun

Kendari - Sistem keamanan nasional harus dibangun dengan baik di negeri ini sehingga pada akhirnya penanganan ancaman yang menyangkut kondisi keamanan dan stabilitas nasional bisa dapat dilakukan secara tepat dan sesuai dengan porsi yang di miliki masing-masing insititusi bidang keamanan nasional sebagai leading sektornya.



Demikian diungkapkan Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin saat menjadi pembicara Seminar Nasional RUU Kamnas, Selasa (20/11) di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Kendari, Sulawesi Tenggara. Berbicara mengenai keamanan nasional, menurut Mayjen TNI Hartind Asrin terdapat empat hal, pertama menyangkut tentang keamanan insani atau bagaimana seseorang bisa nyaman untuk hidup di negeri ini. Kedua, keamanan Publik atau disebut dengan Kamtibnas, Ketiga, keamanan internal atau keamanan dari ancaman separatis, pemberontakan dan aksi teroris, dan kempat, adalah keamanan eksternal berupa menjaga kedaulatan wilayah NKRI.

Dari masing-masing perihal keamanan nasional tersebut berbagai insitusi pemerintah ikut terlibat di dalam penanganannya, sesuai dengan tugas yang diatur dalam perundang-undangan yang berlaku di institusi tersebut. 

Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan, menuturkan meski Indonesia telah memiliki beberapa undang-undang untuk melindungi kepentingan keamanan nasional, namun hingga saat ini tetap belum memiliki produk undang-undang yang menjadi Integrator penanganan keamanan dan Stabilitas Nasional. Berkaitan dengan hal tersebut Mayjen TNI Hartind Asrin, berpendapat jika pemerintah dan DPR dapat mengesahkan Undang-Undang Kamnas, maka UU ini akan dapat mengintegrasikan secara universal undang-undang yang sudah ada itu.

Mayjen TNI Hartind Asrin menyadari jika kehadiran RUU Kamnas sementara ini masih mendapat tanggapan yang pro dan kontra dari beberapa kalangan masyarakat sebagai langkah kontrol sosial. Meski demikian Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan,  keberadaan dari UU Kamnas ini bukanlah untuk memihak kepada institusi pemangku kepentingan tertentu saja. Ditambahkan, melainkan UU Kamnas adalah milik bangsa karena didalamnya terdapat keterlibatan antara pemerintah dan segenap elemen masyarakat.

Lebih lanjut Mayjen TNI Hartind Asrin menjelaskan jika terdapat suatu ancaman di tingkat nasional maka seluruh Stakeholder terkait akan berdiskusi pada forum Dewan Keamanan Nasional yang kemudian akan disarankan kepada Presiden sebagai dasar bahan untuk mengeluarkan arahan direktif kepada pemangku kepentingan di daerah-daerah. Selain itu jika terdapat suatu ancaman pada tingkat daerah maka operasional penanganannya akan disesuaikan dengan Undang-Undang yang sudah ada.

Outcome dari UU Kamnas ini hanya sebagai Strategic Guidance kepada Presiden serta mensinergikan dan bukan untuk mengatur atau terjadi tumpang tindih dengan perundang-undangan yang sudah dimiliki masing-masing Institusi pemerintah bidang kemanan nasional,” ujar Mayjen  TNI Hartind Asrin.

Mayjen TNI Hartind Asrin pada kesempatan seminar tersebut menjelaskan bahwa draft RUU Kamnas ini belum final karena masih dibahas di forum DPR setelah masa reses. Di dalam penyempurnaan RUU Kamnas ini diharapkan seluruh kalangan masyrakat masih dapat memberikan masukan-masukan yang sangat penting. “Pemerintah akan terbuka jika DPR akan memanggil kalangan LSM, akademisi, Stakeholder terkait, peneliti dan pakar-pakar untuk membahas pasal demi pasal dari RUU Kamnas ini, “ tutur Staf Ahli Bidang Keamanan.



Sumber : DMC

Pasukan Korps Marinir Dimekarkan di Batam dan Sorong


Jakarta - TNI Angkatan Laut melakukan pemekaran pasukan Korps Marinir di sejumlah lokasi strategis perbatasan untuk menjaga kedaulatan Indonesia. Pembangunan kekuatan itu dilakukan di Kep Riau dan Papua.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno mengatakan, presiden telah memerintahkan secara langsung agar ditambah dan dibangun satu batalyon infanteri-10 di Pulau Setoko, Batam. "Ini adalah salah satu contoh dari wujud kepercayaan pemimpin negara ini kepada Marinir," katanya dalam upacara peringatan HUT ke-67 Korps Marinir di Jakarta, kemarin. Batalyon tersebut sekarang ini dalam proses penyiapan. Diharapkan tahun depan sudah berdiri dan difungsikan.

Sejumlah Prajurit Korps Marinir dari unit Intai Amfibi melakukan Pertempuran jarak dekat ketika memperlihatkan ketrampilan mereka pada penyematan Brevet Trimedia dan Anti Teror. Foto : Antara.

Soeparno mengingatkan, kepercayaan ini mahal harganya sehingga harus dilaksanakan dengan baik. Sebab, sekali Korps Marinir kehilangan kepercayaan terhadap tugas yang diberikan, maka kepercayaan itu tidak akan pernah didapatkan kembali.

Selain di Batam, gelar pasukan juga dilakukan di Sorong, Papua. Di sana, kata dia, dibangun satu divisi baru Korps Marinir. "Pemekaran Marinir di Sorong tetap ada brigif. Satu divisi di Sorong," tuturnya.

Untuk memerkuat Korps Marinir, berbagai alat utama sistem senjata (alutsista) akan didatangkan searah dengan program pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF). Selain itu, alutsista lama juga bakal diremajakan. "Akan datang lagi 34 unit tank BMP 3F dalam waktu dekat ini," bebernya. Sementara itu, terkait HUT Korps Marinir, Soeparno berpesan agar prajurit Marinir terus mengasah naluri tempur. "Pelihara jati diri Korps Marinir sebagai pasukan pendarat amfibi," sebutnya.

Dalam peringatan HUT Korps Marinir, ditampilkan berbagai kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL serta berbagai atraksi prajurit. Diantara atraksi prajurit adalah unjuk kemampuan sniper, beladiri militer, serta terjun payung. Dipertontonkan juga simulasi peperangan dengan menembakkan meriam Howitzer 105 mm. Kemampuan penerbang Angkatan Laut juga diperlihatkan lewat terbang lintas dalam ketinggian yang cukup rendah.

Menurut Kepala Dispen Korps Marinir Letkol Mar Sumarto, dalam upacara itu juga dilaksanakan penyematan Satya Lencana Kesetiaan 24, 16, 8 tahun kepada tiga personel Marinir serta dilaksanakan penyerahan Bendera Unggul Jaya kepada Yonif-1 Mar sebagai Batalyon Infanteri Marinir terunggul tahuq 2012 yang diterima oleh Danyonif-1 Mar Mayor (Mar) Teddy Basuki Bakri.

Adapun alutsista yang dipamerkan antara lain, tank BMP 3F, BVP-2, Meriam RM 70 Grad, Meriam PT 76 M, Meriam Howitzer 105 dan 122, tank LVT 7, dan kendaraan tempur BTR 50 P. "Akhir November (25/11) akan digelar pertandingan tinju amatir Dankormar Cup dan tinju profesional di balai prajurit Cilandak," imbuhnya.




Sumber : Suara Karya

Lanud Iswahjudi Akan Tambah Fasilitas Penerbangan


Magetan - Untuk memaksimalkan tugas pokok Lanud Iswahjudi dalam bidang operasi dan latihan, Lanud Iswahjudi akan menambah fasilitas pendukung penerbangan berupa Secapem dan Secama.

Terkait dengan hal tersebut, Tim dari Disbangopsau, Kolonel Pnb Nandang Sukarna (Kasubdislan) dan Kolonel Pnb Parminto B.P.S.IP., (Kasubdisopsud) dan beserta staf mengadakan survey awal di Lanud Iswahjudi dan diterima langsung oleh Kepala Dinas Operasi, Kolonel Basuki Rochmat di Ruang Briefing Malanud, Kamis (22/11). 



Kepala Dinas Operasi, Kolonel Pnb Basuki Rochmat mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kedatangan tim dari Disbangopsau. Karena dengan survey yang dilakukan Tim dari Dinas Penerbangan Operasi Angkatan Udara ini, Lanud Iswahjudi akan menjadi lebih baik dengan adanya penambahan fasilitas pendukung penerbangan yang baru, tegas Kolonel Pnb Basuki Rochmad.

Semenara menurut Kasubdislan, Disbangopsau, Kolonel Pnb Nandang Sukarna mengatakan survey ini sangat diperlukan sekali oleh Disbangopsau dalam bekerja sama dengan penerima instalasi termasuk proses pemasangan, sehingga dapat berjalan dengan lancar yang tujuan utamanya adalah untuk mendukung pengembangan operasi di Lanud Iswahjudi secara optimal. 

Adapun perlengkapan pendukung penerbangan yang akan dipasang di Lanud Iswahjudi berupa Secapem yang akan digunakan latihan penembakan air to air, sedangkan Secama merupakan produk dari Swedia berupa Arresting Cable yang akan dipasang dikedua ujung Runway.



Sumber : Penlanudiw

Korps Marinir TNI AL selalu maju

Sidoarjo - Korps Marinir TNI AL berulang tahun ke-67 hari ini. Di seluruh negara Asia, cuma sedikit yang punya korps marinir yang terbukti mumpuni, salah satunya Indonesia, yang dinilai Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Soeparno, selalu menapaki kemajuan dari tahun ke tahun. 

Korps itu dikenal secara fisik oleh masyarakat umum dengan ciri baret berwarna merah keunguan dan pola seragam lapangan yang khas. Pasukan marinir merupakan pasukan pendarat dari matra laut ke pesisir daratan yang direbut, memakai berbagai wahana tempur, di antara yang terkini adalah tank amfibi BMP-3F buatan Rusia.

Prajurit Marinir TNI AL Berdefile dalam upacara peringatan HUT ke 67 Korps Marinis TNI AL di Brigif-2 Marinir, Cilandak. Foto : Antara.

Dalam melaksanakan doktrin perang dan pertempurannya, Korps Marinir TNI AL juga dilengkapi dengan batalion-batalion artileri berat howitzer 155 milimeter dan mortir serta senapan runduk berat 20 milimeter Nechem buatan Afrika Selatan. 

Korps Marinir TNI AL, sebagaimana satuan-satuan komando lain TNI, juga kerap dikerahkan dalam mitigasi bencana dan pengamanan, dalam tugas militer selain perang. "Korps Marinir TNI AL yang merupakan pasukan ujung tombak pertahanan negara yang siap mencabik-cabik setiap musuh yang mengancam NKRI, selalu ada kemajuan setiap tahun," sesuai sambutan tertulis dalam upacara di Lapangan Apel Detasemen Markas Pasukan Marinir 1 Korps Marinir TNI AL, di Sidoarjo, Kamis.

Peringatan Hari Lahir Korps Marinir ke-67 itu dilaksanakan unit itu dalam  upacara militer dengan inspektur upacara Perwira Pembantu Administratif dan Personel Markas Komando Pasmar-1, Mayor Marinir Suwito.

Dalam sambutan itu, Korps Marinir TNI AL diberikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi dan loyalitas pelaksanaan tugas bagi bangsa dan negara. Pula terhadap insan-insan Korps Marinir TNI AL dan PNS di lingkungan komaando itu, yang telah mendharmabhaktikan diri semaksimal mungkin bagi Tanah Air.



Sumber : Antara

Thursday, 22 November 2012

Wilayah Laut Indonesia Bertambah


Jakarta - Wilayah laut Indonesia bertambah 4.209 km2 setelah sidang pleno klaim Indonesia terhadap Perserikatan Bangsa Bangsa/PBB melalui Commission on the Limits of Continental Shelf (CLCS) dapat menerima submisi Indonesia atas hak kedaulatannya di dasar laut di wilayah di luar 200 mil laut. Wilayah baru yang menjadi bagian yurisdiksi Indonesia adalah di bagian Barat Aceh.

Ilustrasi. Foto : Balitbang Kemhan.

"Wilayah laut seluas 4.209 km2 yang tadinya tidak bertuan, kini menjadi secara sah telah menjadi milik Indonesia. Ini adalah prestasi bangsa Indonesia yang patut dibanggakan. Sebuah kado untuk Ibu Pertiwi," kata Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Asep Karsidi, pada acara seminar nasional ke-6 Akunting Sumber Daya Alam dan Deklarasi Perluasan Sumber Daya Kelautan RI oleh BIG, di Jakarta, Selasa (20/11).

Menurut Asep, masih ada beberapa wilayah yang berpotensi untuk pengembangan landas kontinen, yakni sebelah selatan Bengkulu, selatan Sumba, utara Papua, dan sebelah utara Halmahera. Sebagai negara yang telah meratifi kasi hukum laut internasional (UNCLOS) 1982, Indonesia berhak mengajukan landas kontinen di luar batas 200 mil laut. Landas kontinen adalah kawasan yuridiksi negara pantai yang terkait dengan pengelolaan dasar laut dan tanah di bawahnya.



Sumber : Koran Jakarta

Indonesia Berangkatkan 1.169 Prajurit TNI ke Lebanon


JAKARTA - Sebanyak 1.169 prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda (Konga) siap diberangkatkan ke Lebanon untuk melaksanakan tugas menjaga perdamaian dalam misi UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon). Hal itu terungkap ketika Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono melepas 1.169 prajurit TNI itu dengan upacara militer di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/11).

Prajurit yang akan diberangkatkan pada akhir November 2012 dan akan bertugas selama setahun di Lebanon itu, terdiri dari : 850 personel Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-G yang dipimpin Mayor Inf Lucky Avianto, 75 personel Military Police Unit (MPU) Konga XXV-E dipimpin Letkol Cpm Subiyakto.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyalami Prajurit TNI. Foto : Antara / Kadispenum.

Sebanyak 150 personel Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-E2 dipimpin Mayor Inf Yuri Eliyas, 50 personel Satgas Force Headquarter Support Unit (SFQSU) Konga XXVI-E1 dipimpin Kolonel Inf Karmin Suharna, enam personel Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-C dipimpin Letkol Inf Ilyas, 18 personel Satgas Military Community Outtreach Unit (MCOU) Konga XXX-C dipimpin Mayor Inf Nasrul, sembilan personel Satgas Level 2 Hospital XXIX-E dipimpin Letkol Kes dr Paulus Supriyono dan 11 personel Milstaf Seceast dipimpin Kolonel Inf Rezerius.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, dalam amanatnya mengatakan, Dewan Keamanan PBB pada 23 September 2012 telah memperbaharui mandat bagi pasukan pemeliharaan perdamaian PBB di Lebanon hingga tahun 2013, dengan tujuan untuk memastikan pencapaian stabilitas di Lebanon dan memastikan bahwa tidak ada tindakan intimidasi terhadap pasukan sementara PBB di Lebanon-United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL.

Dipahami bahwa pembaharuan mandat PBB tersebut terjadi di tengah kekhawatiran meningkatnya dampak dari konflik yang telah terjadi selama 17 bulan di wilayah tetangga Lebanon, yaitu Suriah, katanya. Melihat dari kondisi dan perkembangan situasi Lebanon dan Timur Tengah, Panglima TNI menyampaikan beberapa perhatian dan harapan untuk diperhatikan secara seksama sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas prajurit, yakni memahami dan menguasai secara benar aturan pelibatan dan prosedur tetap.

Selain itu, prajurit juga diimbau untuk mencermati setiap perkembangan situasi di wilayah penugasan dan melaksanakan analisa secara cerdas dalam mengambil keputusan secara tepat dan cepat serta menghormati etika sosial, adat istiadat dan kearifan lokal masyarakat setempat dengan berpedoman pada "delapan wajib TNI". "Prajurit harus menjaga dan tingkatkan soliditas dan solidaritas sesama prajurit TNI dan tingkatkan komunikasi dengan prajurit megara lain yang mengemban misi PBB yang sama," tuturnya.

Panglima TNI mengingatkan, bahwa keberadaan prajurit Konga di daerah operasi adalah sebagai duta TNI dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, seluruh prajurit berkewajiban menjaga nama baik bangsa Indonesia dan TNI dengan tetap memegang teguh norma-norma keprajuritan yang dilandasi Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI.



Sumber : Investor Daily

Pasukan TNI Pukul Mundur Musuh


Sangatta - Pasukan TNI dari Satuan Batalyon 514 Raider dan Yonif 509/Kostrad berhasil memukul mundur pasukan musuh sehingga mulai bergerak memasuki daerah persiapan dalam Latihan Gabungan 2012 di kawasan Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur.

Siaran pers Satgaspen Lagtab TNI 2012 yang diterima, Selasa  (20/11), menyebutkan, pasukan elite TNI berhasil memukul mundur pengacau setelah sebelumnya kawasan tertentu dapat dikuasai Pasukan Pendarat dari Korps Marinir TNI AL. Setelah merapat dipantai sekerat pada Senin (19/11), Batalyon 514 Raider mulai melakukan pergerakan memasuki daerah persiapannya di sekitar jalan poros Kaliorang.

Foto : KOSTRAD

Pasukan Batalyon 514 Raider yang dipimpin Letkol Infanteri Franz Yohannes Purba, melakukan Teknik Perlintasan dengan cara koordinasi dengan pasukan kawan, tujuannya untuk mengetahui segala informasi tentang situasi kawan dan lawan di depan dalam pergerakan maju pasukan Batalyon Raider 514.

Setelah berada di titik temu, pasukan melanjutkan gerak maju ke lorong perlintasan, namun setelah sampai dititik pisah kendali berada dipasukan pendarat (Pasrat), kata Letkol Infatenri Franz Yohannes Purba. Dikatakan Letkol Inf Franz Yohannes Purba, dalam gerak maju, pasukannya beberapa kali mendapatkan perlawanan dari kelompok kecil pasukan musuh yang berada di beberapa titik perlintasan.

Setelah memukul mundur pasukan musuh, Batalyon 514 Raider mendapatkan daerah pertahanan sementara yang telah disterilkan dari gangguan musuh baik personil maupun ranjau untuk dijadikan daerah persiapan dalam serangan selanjutnya. Siaran Pers itu juga menyebutkan, Pasukan TNI dari satuan Yonif 509/Kostrad di bawah pimpinan Komandan Batalyon Letkol Inf. Andi Asmara Dewa, juga suskes melakukan pemindahan pasukan gerak maju untuk kontak dari pantai Sekerat menuju Kota Sangatta.

Pasukan dengan kekuatan satu Kompi Mekanis dengan Kendaraan Anoa,satu Pleton Zipur 10/Kostrad, yang tergabung dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI tingkat Brigade Tahun 2012, juga telah memindahan pasukan sejak Senin (19/11). Menurut Komandan Batalyon Letkol Inf Andi Asmara, keahlian taktis yang perankan para prajuritnya terutama saat menyusuri jalan setapak saling menjaga dan mengamankan mulai dari tingkat regu,tingkat plaeton sampai dengan kompi per kompi.

"Pergerakan taktis sebagai prajurit tempur penuh dengan kewaspadaan adalah kunci keeberhasilan dalam pertempuran yang ditunjukkan prajurit-prajurit Yonif 509/Kostrad yang setiap saat dan setiap sewaktu-waktu mendapat serangan dadakan dari pihak musuh," katanya.

Ia menegaskan, sikap pantang menyerah menghadapi berbagai macam rintangan medan terjadi tidak menjadi halangan bagi prajurit-prajurit sejati Yonif 509/Kostrad. Inilah bukti bahwa NKRI adalah harga mati yang tidak bias ditawar lagi oleh siapaun, demi keutuhan dan kedaulatan Bangsa dan Negara Republik Indonesia prajurit-prajurit TNI siap mempertahankan jiwa dan raga.

"Para Prajurit ini sangat bangga, karena Gerak Maju Untuk Kontak (GMUK) Yonif 509/Kostrad, memasuki daerah persiapan ditinjau langsung oleh Dirlat Kodiklat TNI sebagai kawasan yaitu Brigader Jenderal (Brigjen) TNI Sibuarian berjalan lancar," ujarnya.

Dikatakannya, komunikasi antara Pleton depan dengan unsur kelompok Komando Batayon sebagai pengendali gerakan berjalan mulus dan lancar, sampai dengan ditemukannya Daerah Persiapan Yonif 509/Kostrad sebagai tempat konsolidasi akhir dan pemberian perintah oleh Pangkogabrat sebelum melakukan operasi serangan lanjutan.



Sumber : Investor Daily

Pesawat latih TNI AU bertambah

Yogyakarta - Pangkalan Udara Utama TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta, mendapat tambahan satu pesawat latih baru jenis KT-1B Wong Bee buatan Korea Selatan yang dirakit PT Dirgantara Indonesia, Bandung. "Dengan penambahan pesawat tersebut diharapkan program pembinaan penerbang TNI AU dapat lebih baik," kata Komandan Pangkalan Udara Utama TNI AU Adisutjipto, Marsekal Pertama TNI Abdul Muis, di Yogyakarta, Rabu.

Dengan demikian, menurut dia, kebutuhan penerbang dapat terpenuhi secara ideal dan berlanjut. Hal ini juga merupakan upaya pimpinan TNI AU dalam penyediaan sumber daya manusia penerbang yang profesional dan andal dalam setiap pelaksanaan tugas.

KT-1B Wong Bee. Foto : TNI AU

"Di Sekolah Penerbang di sini, pesawat jenis itu dipakai sehari-hari untuk kegiatan latih lanjut dan digunakan Jupiter Aerobatic Team (JAT) karena keandalannya," katanya. Ia mengatakan kedatangan pesawat itu merupakan realisasi pemesanan pemerintah Indonesia kepada pemerintah Korea Selatan dalam hal ini Korean Aerospace Industries.

"Kedatangan pesawat KT-1B itu merupakan tahap terakhir pada 2012. Pesawat itu diterbangkan Komandan Skuadron Pendidikan102, Letnan Kolonel Penerbang Dedy Susanto, dari perusahaan yang merakitnya PT Dirgantara Indonesia, Bandung," katanya.

Menurut dia, sejak 2003 Korsel mengekspor pesawat KT-1B, yang merupakan modifikasi KT-1, kepada TNI AU dan perakitannya dipercayakan kepada PT Dirgantara Indonesia. Pesawat KT-1B merupakan pesawat kecil dengan baling-baling bermesin turbo, cukup lincah, dan bisa bermanuver dalam banyak formasi. Pesawat itu lebih besar dari pesawat Maserati.

"Korsel mengirimkan beberapa unit pesawat KT-1B ditambah komponennya ke Indonesia. Pada 2003 TNI AU telah mendapat tujuh pesawat, selanjutnya pada 2007 memperoleh lima pesawat, dan pada 2012 mendapatkan lima pesawat," katanya.



Sumber : Antara

Prajurit Kopassus Berlatih Infiltrasi di Kapal Koarmatim


Surabaya - Prajurit Komando Pasukan Khusus TNI AD, berlatih infiltrasi ke kapal lewat laut (Ship Boarding) di sekitar laut Dermaga Koarmatim, Ujung Surabaya, Rabu (21/11). Lima belas prajurit Kopassus mengikuti gladi penyusupan ke kapal, dibawah bimbingan pelatih dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL. Pasukan elit Angkatan Darat itu, merupakan siswa Sekolah Komando Pasukan Katak (Sekopaska) Kopassus angkatan XIII tahun 2012.

Prajurit Kopassus Berlatih Infiltrasi. Foto : Dispenarmatim.

Satu persatu mereka melaksanakan praktek bording. Gladi boarding yang dilakukan dengan terjun ke laut itu, dilaksanakan dari kapal yang melaju dengan kecepatan tinggi (Cast Kapal Cepat). Namun dalam latihan ini, siswa Sekopaska Kopassus tidak menggunakan kapal cepat, hanya dilaksanakan di Dermaga Sea Rider, Koarmatim.

Ship Boarding merupakan salah satu materi pendidikan Sekopaska Kopassus, yang dilakukan dengan beberapa cara diantaranya, melalui kapal dan selam. Berhasil menyusup ke kapal lawan pasukan khusus selanjutnya melakukan sabotase terhadap kapal musuh, kemudian meninggalkan sasaran dengan cepat dan senyap.

Foto : Dispenarmatom

Meskipun sudah memilki kemampuan tempur yang tinggi, 15 parjurit Kopassus dari Satauan Penanggualan Teror (Satgultor-81), terus menambah ilmu peperangan aspek laut (Naval Special Warvare). Materi pertempuran aspek laut yang telah mereka laksanakan diantaranya adalah, navigasi jarak jauh (Long Range Navigation) dan penghancuran kapal atau dermaga (Sneak Attack).

Siswa Sekopaska Kopassus angkatan XIII berjumlah 15 orang terdiri dari tiga Perwira dan dua belas Bintara. Saat ini mereka telah menjalankan masa pendidikan selama satu bulan. Sedangkan masa pendidikan keseluruhan  tiga bulan setengah.



Sumber : Koarmatim