Bandung
- Semakin meningkatnya teknologi cyber saat ini, telah diiringi juga
dengan meningkatnya kerawanan terjadinya cybercrime dan juga cyber
attack atau cyberwar baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam
rangka mencapai harapan mampu mengatasi dan menanggulangi semua serangan cyber
yang masuk ke wilayah negara Indonesia.
Kemhan dan TNI telah memiliki inisiatif untuk membangun kekuatan pertahanan cyber
dalam ranah militer yang terus dikembangkan hingga saat ini.
Demikian dikatakan Wakil Menteri Pertahanan
Sjafrie Sjamsoeddin dalam keynote speechnya pada acara Seminar
Nasional Keamanan Infrastruktur Internet tentang “Trend Ancaman
Infrastruktur Internet 2012”, Selasa (27/11), di Bandung, Jawa Barat. Dalam
keynote speech tersebut, Wamenhan mengambil tema “Ancaman dunia cyber
terhadap pertahanan negara dan kedaulatan negara”.
Ilustrasi. Foto : IEET.org |
Lebih lanjut Wamenhan mengatakan, respon dan
inisiatif yang telah dilakukan dari sisi pertahanan negara telah menuju kepada
kemajuan yang signifikan. Hal itu dimulai dengan adanya inisiatif awal untuk
melaksanakan suatu kajian yang bersifat strategis dimana sebelumnya diawali
oleh kegiatan Focused Group Discussion dalam konteks National Cyber
Security di Universitas Pertahanan pada tahun 2011.
Sebelumnya pada tahun 2010, Kemhan juga telah
memulai program penanggulangan terhadap cyber attack dan setelah
melaksanakan SDR 2011 dan 2012, Kemhan membentuk suatu Tim Kerja Pusat Operasi
Dunia Maya (Cyber Defence Operation Centre). Dijelaskan Wamenhan, Tim ini telah bekerja dan
mulai menyusun rencana untuk pembentukan Cyber Operation
Center (COC)
Kemhan. Inisiatif ini memiliki dua tujuan utama, yaitu keamanan dan
perlindungan internal (Kemhan) maupun keamanan dan perlindungan eksternal
(Nasional).
Untuk internal yaitu sebagai tempat yang
difungsikan dalam proses perencanaan, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
serta pengawasan terhadap cyber untuk meningkatkan sistem pertahanan cyber
di lingkungan Kemhan. Sedangkan untuk nasional bertujuan untuk membangun
sistem pertahanan semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan
sumber daya nasional lainnya untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman cyber.
Lebih lanjut menurut Wamenhan, saat ini upaya
penerapan keamanan cyber di Indonesia sudah mulai menuju kepada
langkah – langkah yang terkoordinasi. Hal ini dapat dilihat dengan adanya
beberapa inisiatif dalam rangka membentuk sebuah lembaga organisasi yang
menangani serangan cyber. Beberapa inisiatif dari instansi/lembaga
pemerintah, instansi pendidikan, badan usaha bahkan private company yaitu
melakukan upaya dalam mengantisipasi serangan cyber.
Ditegaskan Wamenhan, ancaman cyber termasuk
dalam ancaman asimetris yang penanganannya membutuhkan pendekatan komprehensif.
Karena sifatnya yang multidimensional, membuat cyber security tidak dan
bukan merupakan urusan satu kementerian saja, tetapi juga menjadi urusan
berbagai kementerian lainnya. “Oleh karena itu, diperlukan sebuah kebijakan cyber
security atau cyber defence yang dalam implementasinya membutuhkan
badan koordinasi”, tambah Wamenhan.
Sumber : DMC
No comments:
Post a Comment