Friday 11 January 2013

China Mengapresiasi Upaya Damai yang Terus di Tawarkan Indonesia soal Sengketa Laut China Selatan


Beijing - Pusat Militer China mengapresiasi upaya damai yang terus ditawarkan Indonesia dalam menanggapi persoalan di Laut China Selatan. Sejak beberapa lama, China secara agresif mengklaim secara sepihak hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. 

Wamen Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin dan Wakastaff AD China (PLA) Letjen Qi Jian'Quo, Berjabat tangan sebelum Pertemuan "Forum ke-5 Konsultasi Pertahanan Indonesia-China" di Beijing. Foto : Antara/Rini Utami.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Pusat Militer China, Jenderal Fang Chang Long, saat menerima kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, di Beijing, Jumat. "Indonesia telah lama mengupayakan solusi damai dalam bentuk dialog dalam penyelesaian masalah sengketa di Laut China Selatan," katanya.
Di Laut China Selatan China dan Taiwan serta beberapa negara ASEAN seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei Darussalam saling mengklaim Kepulauan Spratly. Selain itu, saling klaim atas kepemilikan Kepulauan Paracel antara tiga negara itu, telah berujung pada ditempatkannya satu garnisun China di kepulauan itu pada Agustus 2012.

Sjamsoeddin mengatakan Indonesia terus mengamati situasi yang berkembang di Laut China Selatan, yang menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran bagi stabilitas kawasan. Oleh karena itu, lanjut dia, Indonesia akan terus secara konsisten berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan regional, khususnya di Laut China Selatan. "Baik Indonesia dan China memiliki kebutuhan dan kontribusi terhadap terjaganya stabilitas dan perdamaian kawasan regional Asia Pasifik termasuk di Laut China Selatan," kata Sjafrie.

Indonesia telah menunjukkan komitmennya selama 21 tahun melaksanakan lokakarya tentang Laut China Selatan demi terwujudnya perdamaian dan stabilitas di kawasan, ujarnya menegaskan. "Kami melihat China sedang berupaya melibatkan diri dalam kerja sama positif dalam penyelesaian masalah di Laut China Selatan," ujar Sjafrie.

Ia menambahkan Indonesia meski buka dalam posisi sebagai "no-claimant state" terhadap wilayah Laut China Selatan namun Indonesia mendorong semua pihak untuk terus menyelesaikan sengketa di Laut China Selatan secara damai dengan semangat "Declaration of Conduct of Parties in South China Sea".



Sumber : Antara

No comments: