Beijing - Indonesia dan Republik
Rakyat China sepakat memperluas kerja sama pertahanan untuk meningkatkan
profesionalisme angkatan bersenjata kedua negara, hubungan lebih baik kedua
pihak serta guna mendukung stabilitas keamanan kawasan khususnya di Asia.
Rudal C-750. Foto : XAirforces |
Dalam dokumen resmi yang diterima, dalam pertemuan tertutup
itu dibahas berbagai kerja sama pertahanan yang telah dijalin dan akan
dilakukan di masa depan oleh kedua negara. Sejak Forum Konsultasi Pertahanan Indonesia-China dibentuk pada 2007 berbagai
kerja sama telah dilakukan kedua negara seperti pendidikan perwira, latihan
bersama pasukan khusus kedua negara, pelatihan pilot pesawat tempur Sukhoi
TNI-Angkatan Udara, kerja sama industri pertahanan dan pembelian sejumlah alat
utama sistem senjata.
Untuk bidang pendidikan dan pertukaran perwira, sejak 1967 sudah 107 personel
militer Indonesia yang belajar di China. Saat ini tercatat 12 orang perwira
militer Indonesia yang
belajar di China,
demikian dikutip dari dokumen itu. Sedangkan China
hingga kini telah mengirimkan delapan orang perwira militernya.
Pesawat Tanpa Awak |
Untuk latihan bersama, Indonesia dan China telah dua kali menggelar latihan
bersama antara Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan Pasukan Khusus
Angkatan Bersenjata China (People's Liberation Army/PLA) dengan sandi
"Sharp Knife".
Kerja sama antarpasukan khusus dalam penanggulangan terorisme, akan terus
ditingkatkan dan diperluas. Kedepan mungkin dapat dilakukan latihan bersama
untuk menghadapi ancaman non tradisional seperti penanggulangan bencana alam,
demikian sperti dikutip dalam dokumen itu. Sedangkan dalam bidang industri pertahanan kedua negara telah sepakat untuk
memproduksi bersama rudal C-705. Hingga kini Indonesia
dan China
masih membahas proses pelaksanaan alih teknologi dalam pembuatan rudal C-705.
Selain C-705 Indonesia dan China akan membahas lebih lanjut alih teknologi
pesawat tanpa awak, serta sistem pertahanan elektronik Forum ke-5 Konsultasi pertahanan Indonesia-China, yang berlangsung hingga Kamis
petang juga dibahas berbagai perkembangan situasi keamanan regional khususnya
di Asia Pasifik, termasuk isu di Laut China Timur dan Laut China Selatan.
Sumber : Antara Bengkulu
No comments:
Post a Comment