Jakarta - Presiden SBY sepertinya menutup mata terhadap kenyataan bahwa
mendukung penggulingan Presiden Suriah Bashar Asad berarti mendukung gerakan
subversi global mencaplok Suriah. Sekelumit kisah berikut ini adalah satu bukti
nyata.
Pernah dengar tentang Mahdi al Harati? Nah ini sekilas info seputar tangan-tangan Amerika dalam penggulingan Presiden Libya Moammar Khadafi. Dan sekarang, dia sedang beroperasi di Suriah. Apalagi kalau bukan bertujuan menjalankan misi Amerika dan sekutu-sekutu baratnya menggulingkan Bashar Asad.
Siapakah Mahdi al Harati
sebenarnya?
Mahdi al Harati berasal dari Libya, tanah yang menghasilkan Kelompok Pejuang
Islam Libya,
yang membantu Bernard Henry Levy menggulingkan Khadafi. Mahdi al Harati seorang
pembunuh bayaran yang disewa oleh CIA dan ia sekarang terlibat dalam
pertempuran sengit di Suriah bersama pemberontak Suriah.
Orang ini juga dikenal sebagai
aktivis perdamaian di Freedom Flotilla. orang CIA berkedok sebagai aktivis
perdamaian. Dialah manusia masa depan yang dipahami oleh tatanan dunia, kombinasi
Islam sektarian fanatik yang tampaknya berkomitmen untuk Palestina namun
diprogram dan dilatih untuk menghancurkan negara dan menyebabkan disintegrasi
masyarakat dari dalamnya.
Informasi lebih lengkap seputar Mahdi
al-Harati, memang sungguh fantastis. Ia pernah tercatat sebagai penduduk Dublin, Irlandia Utara,
menikah dengan wanita setempat. Ia masih menjadi buron pemerintah Spanyol
karena keterlibatannya dalam serangan bom di Madrid, 11 Maret 2004. Pada tahun 2010, dengan menyamar
sebagai aktifis LSM kemanusiaan Arab, ia disusupkan oleh dinas inteligen
Inggris M16 ke dalam misi "Freedom Flotilla" untuk memberi bantuan ke
Gaza yang berakhir tragis dengan diserangnya
kapal Mavi Marmara oleh tentara Israel.
Dalam konflik Libya tahun
lalu Harati memimpin brigade Al Qaida mengepung Hotel Rixos di Tripoli, Agustus
2011. Menurut putra Khadafi, Khamis Khadafi, Harati bekerja di bawah komando
instruktur Perancis. NATO memberi kewenangan pada Harati untuk menangkap para
tokoh Libya
yang bersembunyi di Hotel Rixos. Ia juga terlibat dalam insiden pembunuhan
mantan anggota Congress Amerika Walter Fauntroy, yang berada di hotel
tersebut.
Selain itu ia juga bertanggungjawab
atas pembunuhan dua wartawan "Voltaire Network" yang dianggap
berpihak pada Khadafi, yaitu Thierry Meyssan dan Mahdi Darius Nazemroaya yang
menginap di Hotel Radisson Hotel dimana al-Harati mengoperasikan tempat
interogasi. Menurut berbagai sumber inteligen tugas yang diemban Harati
diputuskan dalam rapat NATO DI Naples yang dihadiri oleh menlu Perancis Alain
Juppe.
Setelah di Libya, Harati selanjutnya
dipindah tugas ke Syria
dimana ia membangun desa sekaligus markas komando oposisi di perbatasan
Turki. Selama 2 bulan ia menjadi tamu
wartawan-wartawan barat dan memberi masukan-masukan tentang "Revolusi Syria".
Selain wartawan, intel dan militer oposisi Syria,
desa tersebut dihuni juga oleh penduduk asli yang telah dibayar untuk melakukan
aksi-aksi demonstrasi tipuan dan kemudian gambar-gambarnya dikirim ke
media-media massa
barat.
Penulis : Hendrajit, Direktur Eksekutif Global Future
Institute
Sumber : TheGlobal Review
1 comment:
Banyaknya orang asing yg masuk ke Indonesia, memberikan kesempatan utk mengadakan operasi brutal saling serang dan kejadiannya sangat sepele serta di ekpos besar2an diTV.
Post a Comment