Tuesday, 8 January 2013

AS, Bangun Gedung Baru Kedubes Atau Cabang Pentagon di Jakarta ?


Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat sepertinya sedang membangun kantor cabang Pentagon di Jakarta. Bukan sekadar renovasi atau memperluas bangunan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Betapa tidak. Di atas lahan tanah seluas 36 ribu meter persegi, dan dengan biaya total yang diperkirakan akan menghabiskan 302 juta dolar AS, Washington telah menetapkan rencana mengembangkan gedung Kedutaan Besar AS di Jakarta. Dilengkapi dengan 10 tower  / menara masing-masing 10 lantai. 

Rancangan Gedung Baru Kedutaan Besar AS
Jika rancang bangun gedung tersebut bisa terwujud, bisa dipastikan bakal jadi Gedung Kedutaan Besar AS terbesar ketiga setelah Irak dan Pakistan. Karena dengan fasilitas sedemikian lengkap, rencananya Gedung Kedutaan Besar AS tersebut akan digunakan untuk menempatkan markas Angkatan Laut AS, yang tentunya akan dilengkapi juga dengan berbagai fasilitas rahasia dan peralatan keamanan yang cukup canggih.
Hebatnya lagi, rencana ini secara terbuka diumumkan kepada public melalui Kantor Urusan Pengoperasian Gedung di luar negeri atau yang dikenal dengan Overseas Buildings Operations (OBO) yang berada di bawah kewenangan Kementerian Luar Negeri AS.   

Para pemegang otoritas keamanan nasional Indonesia sudah seharusnya meningkatkan kewaspadaannya mengingat lokasi gedung Kedutaan Besar AS tersebut berada di jalan Medan Merdeka Selatan, yang berdekatan dengan pusat kegiatan berbagai kementerian-kementerian strategis, termasuk Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas). Dengan keberadaan Gedung Kedutaan Besar AS yang akan dilengkapi dengan berbagai peralatan keamanan yang super canggih, sangat masuk akal jika kantor-kantor instansi pemerintah pusat maupun Pemda DKI yang juga berada di lokasi tersebut, akan sangat rawan terhadap sasaran penyadapan pihak Kedutaan Besar AS. 

Jika pembangunan Gedung Kedubes AS berskala luas ini selesai, akan menyerap tenaga kerja sebanyak 1300 orang. Bukankah kenyataan ini sudah layak dipandang sebagai negara dalam negara? 

Memang benar, seperti diungkapkan oleh situs www.state.gov/obo, misi utama pembangunan gedung Kedubes AS bersakala luas itu dengan tujuan untuk menciptakan suasana aman sekaligus menciptakan fasilitas-fasilitas dan mekanisme penyelamatan bagi para korps diplomatik dan staf Kedubes AS.

Namun kenyataan bahwa gedung kedubes AS tersebut dirancang dengan skala luas, beserta peralatan keamanan yang super canggih dan fasilitas-fasilitas rahasia yang hanya bisa diakses oleh Central Intelligence Agency (CIA) dan National Security Agency (NSA), sepertinya misi utama di balik pembangunan gedung baru ini bukan semata tujuan defensif, melainkan dengan tujuan yang bersifat offensif di masa depan. 



No comments: