Jakarta - Sebagai
salah satu komponen pertahanan negara, TNI AU terus tumbuh berkembang seiring
dengan dinamika pembangunan nasional dan perkembangan lingkungan
strategis. Kekuatan Angkatan Udara merupakan salah satu komponen kekuatan yang
dapat menjadi “bargaining power” dalam upaya menyelesaikan konflik antar
negara.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal
Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia pada apel khusus tahun baru 2013 di Mabesau
Cilangkap, Rabu (2/1) dengan dihadiri Kasum TNI Marsdya TNI Daryatmo, Wakasau
Marsdya TNI Dede Rusamsi, serta para pejabat Mabesau.
Dikatakan, kebijakan pengembangan kekuatan TNI AU tetap mengacu pada rencana
pengembangan yang telah dituangkan dalam rencana strategis TNI AU 2010-2014
dengan tetap memperhatikan dinamika di lapangan. Kemungkinan ancaman dan
kontijensi dapat muncul akibat situasi politik dan keamanan internasional yang
makin intens akibat fenomena global dan adanya rehabilitas dari bencana alam,
kebijakan operasi militer pengamanan perbatasan dan daerah rawan pengamanan
pulau-pulau terdepan.
“TNI AU akan menambah alat utama sistem senjata yang cukup signifikan.
Seratus dua pesawat baru yang terdiri dari F-16, T-50,Super Tucano, CN-295,
Hercules, Helicopter Cougar, Grop, KT-1, Boeing 737-500, maupun radar akan
segera memperkuat TNI AU. Hal ini tentunya akan menambah kebanggaan, sekaligus
tantangan dalam upaya menyusun kekuatan maupun pemeliharaannya”, ungkap Kasau.
Menurutnya, Zero Accident pada tahun 2012 belum berhasil diwujudkan. Untuk
itu diperlukan upaya lebih keras lagi, bukan saja dari para pelaksana di
lapangan, melainkan juga dari pimpinan sebagai penentu kebijakan organisasi,
perencana kegiatan, pengambil keputusan, pelayanan personel, pemeliharan dan
pendukung lainnya.
Selain itu, terkait dengan pencitraan TNI AU di masyarakat, Kasau berharap
agar peristiwa kekerasan personel terhadap wartawan di Pekanbaru lalu tidak
terulang. Personel TNI AU harus bertindak profesional berdasarkan SOP dan
hukum yang berlaku, menyeimbangkan kebutuhan keamanan keselamatan, tidak mudah
emosi, serta lebih persuasif dalam menghadapi wartawan maupun masyarakat.
No comments:
Post a Comment