Jakarta – Banyak pihak meragukan kemampuan
Korsel dan Indonesia
dalam membuat pesawat tempur siluman. Hal ini dikarenakan teknologi inti masih
belum dikuasai, seperti: avionik, mesin, data fusion dan material komposit.
Angkatan Udara Korea Selatan mulai tergoda untuk memiliki T50 PAK FA buatan
Sukhoi Rusia karena dirasa lebih tidak beresiko dan pesawat prototype-nya pun
telah terbang. Jika AU Korsel memilih T50 PAK FA, bisa jadi Indonesia akan dirugikan karena
terlanjur mengeluarkan dana dalam proses pengembangannya.
Jika melihat negara-negara yang mengembangkan pesawat jet tempur, track
recordnya memang tidak menggembirakan. China saja yang mengembangkan
pesawat tempur selama puluhan tahun, tetap saja mengandalkan pesawat dari
Rusia. Begitu pula dengan India,
Pakistan, Mesir dan bahkan Israel.
Perancis saja yang sudah malang
melintang dalam pembuatan pesawat, tetap saja kesulitan menjual jet tempur
Rafale. Hingga saat ini hanya Perancis yang menggunakan Raffale, setelah India
akhirnya beralih membeli Typhoon Eurofighter.
Israel
pun demikian. Pembuatan jet tempur Kfir tidak sukses. Israel tetap menggunakan F-16 dan
F-15 sebagai tulang punggung Angkatan Udara.
Sumber : Pelita Online
No comments:
Post a Comment