Jakarta -
Sesuai instruksi Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, TNI AL akan memperketat
pengamanan di Laut Natuna. Pengamanan di perairan Natuna merupakan penguatan
untuk mengatasi konflik yang semakin meningkat di Laut China Selatan.
"Eskalasi di Laut China Selatan dan Laut Sulawesi meningkat," kata
Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana Madya Marsetio, di sela-sela Rapat
Pimpinan TNI AL di Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta, Kamis (31/1).
Untuk pengamanan di perairan Natuna, TNI AL bahkan meminta Armada RI Kawasan
Barat mengalihkan pengawasan dari Selat Malaka ke Natuna. Natuna merupakan perairan
yang sangat dekat dengan Laut China Selatan sehingga potensi konfliknya semakin
besar.
Menurut Kasal, mengingat sangat pentingnya pengamanan di perbatasan Laut China
Selatan, Rapim TNI AL menghadirkan Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian
Internasional, Kementerian Luar Negeri, Linggawati Hakim. "Beliau banyak
berbicara tentang diplomasi perbatasan," ujar dia.
TNI AL juga mengundang Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan,
Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Triyono Budi Sasongko. Triyono banyak
berbicara mengenai pengelolaan wilayah perbatasan. Marsetio mengatakan
kehadiran perwakilan dari perwakilan Kemlu dan BNPP itu sangat diperlukan untuk
menyatukan pengetahuan para perwira mengenai perkembangan di perbatasan,
khususnya di Laut China Selatan dan Blok Ambalat.
Sebelumnya, Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, menyatakan semenjak China
mengklaim sembilan titik daerah penangkapan ikan tradisional di sekitar Laut
China Selatan, TNI bersiaga. "Kita perlu hati-hati menyikapi klaim
tersebut. Jangan sampai berubah menjadi klaim wilayah," jelas Agus.
Indonesia sebenarnya sudah
melayangkan nota protes ke Pemerintah China soal klaim tersebut, namun
belum ada tanggapan. Akan tetapi, Agus menyatakan, hingga kini, patroli TNI di
kawasan itu belum menemukan kembali kapal China yang menangkap ikan di
perairan Natuna. Meski begitu, pemerintah tetap berkomitmen membangun sistem
pertahanan di Laut Natuna.
"Kita akan memperkuat TNI AL, TNI AD, dan TNI AU di sana,"
ujar dia. Di sisi ekonomi, pemerintah juga membangun fasilitas perikanan di sana bekerja sama dengan
negara ASEAN lain.
Sumber : Koran Jakarta
No comments:
Post a Comment