Jakarta - Upaya membangun kekuatan dasar minimum atau yang biasa disebut minimum
esential force (MEF) terkait revitalisasi alat utama sistem senjata
(alutsista) baru akan tercapai 38% pada 2014 atau saat Kabinet Indonesia
Bersatu Jilid II berakhir. Demikian ditegaskan oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dalam keterangan
persnya pada acara Rapim TNI Tahun 2013 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (29/1).
Menhan Purnomo Yusgiantoro Bersama Panglima TNI Agus Suhartono Meninjau Pameran Peralatan Pertahanan Usai Pembukaan Rapimnas TNI 2013. Foto : Poskota News / Rihadin. |
"Maka itu, arahan dan komitmen yang didorong dalam rapim kali ini adalah
konsisten jalankan rencana strategis (renstra) sesuai yang diprogramkan dalam
Renstra 2010-2024. Kalau semua pihak memegang komitmen yang sama, tentu target
MEF 38% di 2014 bisa tercapai, dan 100% di 2024," beber Agus.
Dalam seluruh proses itu lanjutnya, pemerintah tetap mengupayakan proses alih
teknologi atau kerja sama produksi dengan negara-negara produsen sambil memberdayakan
industri pertahanan dalam negeri untuk pengadaan alutsissta yang dimungkinkan
pengadaannya. "Semua kami tempuh. Tujuannya tentu selain modernisasi alutsista, juga
pada saatnya bisa mandiri dalam proses pengadaannya karena industri pertahanan
dalam negeri sudah mampu," papar Agus.
Sampai saat ini, modernisasi alutsista TNI yang sudah tercapai antara lain
untuk matra TNI-AD berupa Panser APS-2 Pindad, Kendaraan Taktis Pendobrak, Heli
Latih Dasar, Heli Serbu, Main Battle Tank 157 unit, Tank Support 10 unit,
Meriam 155 MM Ceaser 37 Pucuk, Roket MLRS Astros II, dan Rudal Arhanud Mistral
8.
Untuk TNI-AL misalnya Kapal Patroli, Kapal Cepat Rudal, Kapal Bantu Cair
Minyak, Sea Raider, Heli Angkut Sedang, bridge simulator, baterey kapal selam,
meriam 30 mm 7 barel, meriam Kal 40 mm, Multy Launch Rocket System, Torpedo
kasel diesel elektrik, dan kapal angkut tank.
Sementara untuk matra TNI-AU, yang sudah tercapai antara lain 24 pesawat F 16,
pesawat pengganti AS-202 dan T-34C, pesawat C212-200, pesawat Nas-332, pesawat
pengganti MK 53, pesawat pengganti OV 10, pesawat Sukhoi MK-2, pesawat transpor
pengganti F-27, Helikopter Full Combat Sar, dan pesawat tempur taktis Super
Tocano.
Sumber : Metro News
No comments:
Post a Comment