Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Jepang siap meningkatkan kerja
sama militer dalam lima
bidang utama, yaitu pendidikan dan latihan, peningkatan sumber daya manusia,
industri pertahanan, kontra-terorisme, dan penanganan bencana. "Prinsipnya itu, kalau dulu kerja sama Jepang dan Indonesia lebih banyak di bidang ekonomi nah
sekarang mereka menekankan bahwa pemerintahannya juga melakukan kerja sama di
bidang militer," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di kompleks
Istana Presiden, Jakarta,
Selasa.
![]() |
Presiden SBY Menerima KaStaf Pasukan Beladiri Jepang. Foto : Detik Foto |
Menhan yang ditemui seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Japan Grounds Self-defence Force
(JGSDF) Jenderal Eji Kamizuka menjelaskan bahwa seiring dengan situasi keamanan
di Asia Timur yang tidak menguntungkan Jepang telah memutuskan untuk
mengembangkan pasukan bela diri mereka, yang berdasarkan konstitusi setelah
Perang Dunia II dilarang untuk dikembangkan.
"Mereka menyampaikan kepada Indonesia rencana-rencana ke depan
walaupun dulu setelah PD II menurut konstitusinya mereka tidak boleh membangun
kekuatan, tapi situasinya dalam waktu dekat ini telah berubah," katanya.
Selain Jenderal Eji Kamizuka, delegasi Jepang yang hadir antara lain, Dubes
Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori, Kepala Penelitian dan Divisi C4
Departemen Program dan Kebijakan JGSDF Kolonel Yoshihisa Nakano, dan Atase
Pertahanan Jepang untuk Indonesia Kapten Toshiako Kondo.
Pada kesempatan tersebut, selain Menhan, Presiden didampingi antara lain oleh
Menlu Marty Natalegawa, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional
Teuku Faizasyah, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
Sumber : Antara
No comments:
Post a Comment