Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta
mengatakan pada tahun 2013 pihaknya akan membuat satu skuadron pesawat tanpa
awak untuk kepentingan mata-mata sistem pertahanan nasional. "Kementerian Pertahanan meminta untuk dibuatkan satu skuadron pesawat
tanpa awak. Setidaknya pembuatannya untuk keperluan memata-matai," kata
Menristek Gusti Muhammad Hatta, di Jakarta, Kamis.
Ilustrasi. Seorang Perwira Melihat Pesawat Tanpa Awak Wulung Ketika Uji Coba Kemampuan Terbang di Halim Perdanakusuma, Foto : Antara / Widodo S Jusuf. |
Menurut dia, selain untuk keperluan pertahanan pesawat tanpa awak juga dapat
berfungsi membantu menghasilkan hujan buatan dan keperluan pengamatan di daerah
berbahaya. "Pesawat tanpa awak dapat masuk menembus awan untuk menabur garam membuat
hujan buatan, serta untuk mengamati gunung berapi yang berbahaya apabila
dilakukan pesawat berawak. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengamati
praktik `ilegal fishing` dan `ilegal logging`," kata dia.
Gusti mengatakan di luar negeri pesawat tanpa awak sudah digunakan untuk
kepentingan perang. Di Israel misalnya, pesawat tanpa awak dilengkapi dengan
senjata untuk menembak.
Sejauh ini Indonesia
melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menghasilkan sejumlah pesawat tanpa awak.
Ia mengatakan bahwa dalam pembuatan skuadron pesawat tanpa awak, Kemenristek
kembali akan menggandeng dua lembaga tersebut.
"Sejauh ini LAPAN sudah membuat satu pesawat tanpa awak ukuran kecil.
Sedangkan BPPT sudah mengembangkan tiga kelas pesawat tanpa awak yakni ukuran
kecil, sedang dan besar," kata dia. Pendanaan pesawat tanpa awak menurut dia akan disediakan oleh Kementerian
Pertahanan.
Sumber : Antara
No comments:
Post a Comment