Jakarta - Tahun 2012, anggaran TNI Rp 54,21 triliun. Anggaran yang
terealisasi sebesar Rp 53,53 triliun atau terserap 98,75 persen. Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Selasa (5/2),
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menjelaskan, anggaran TNI tahun 2012 itu
terdiri dari belanja untuk pegawai dengan pagu anggaran Rp 34,37 triliun,
terserap 100 persen. Lalu, belanja barang dengan pagu anggaran Rp 10,16
triliun, terserap 100 persen. Dan, belanja modal dengan pagu anggaran Rp 9,67
triliun telah terealisasi Rp 8,98 triliun atau terserap 92,98 persen.
Ilustrasi. Foto : Jurnal Parlemen / Andri Nurdriansyah |
"Sisa anggaran sebesar Rp 678 miliar, merupakan
anggaran belanja modal bersyarat yang masih berada ke Kemenkeu. Terdiri dari Rp
480 miliar untuk pengadaan alat komunikasi Mabes TNI dan Rp 198 miliar untuk
pengadaan alat selam TNI AL. Hingga saat ini belum ada kejelasannya dari
Kemenkeu maupun hasil preaudit dari BPKP," ujar Agus Suhartono.
Dengan demikian, kata Panglima TNI, daya serap anggaran TNI
tahun anggaran 2012 dengan pagu anggaran RP 54,21 triliun, telah terealisasi
sebesar Rp 53,53 triliun atau 98,75 persen. Panglima TNI pun menjelaskan, anggaran TNI di 2013 ini
masih akan difokuskan pada program pembangunan kekuatan pokok minimum TNI. Hal
ini merupakan jabaran dari renstra tahap II2010-2014 dan dokumen pembangunan
kekuatan pokok minimum TNI 2010-2024 (jangka menengah).
Sesuai pagu definitif
DIPA 2013, TNI mendapat alokasi anggaran Rp 58,93 triliun. Rinciannya, unit
organisasi Mabes TNI dengan alokasi anggaran Rp 6,51 triliun akan digunakan
untuk program penggunaan kekuatan pertahanan integratif Rp 1,78 triliun,
program modernisasi alutsista dan non alutsista Rp 1,26 triliun, program
peningkatan profesionalisme integratif prajurit TNI Rp 309,52 miliar, program
penyelenggaraan manajemen dan operasional integratif Rp 3,15 triliun.
Lalu, untuk unit organisasi TNI AD, TNI AL, dan TNI AU,
alokasi anggaran Rp 52,41 triliun dengan rincian, untuk program dukungan
kegiatan kesiapan matra Rp 2,33 triliun. TNI AD Rp 946,47 miliar, TNI AL Rp
763,85 miliar, dan TNI AU Rp 624,39 miliar. Untuk program modernisasi alutsista dan non alutsista,
sarana dan prasarana matra Rp 9,38 triliun. Rinciannya, TNI AD Rp 3,44 triliun,
TNI AL Rp 2,08 triliun, dan TNI AU Rp 3,85 triliun.
Sementara, untuk program profesionalisme personel matra
sebesar Rp 1 ,70 triliun, terdiri dari TNI AD Rp 919,14 miliar, TNI AL Rp
319,83 miliar, dan TNI AU Rp 466,91 miliar. Sedangkan program manajemen dan operasional matra sebesar
Rp 38,99 triliun dengan rincian TNI AD Rp 28,15 triliun, TNI AL Rp 7 triliun,
dan TNI AU Rp 3,83 triliun.
Sumber : Jurnal Parlemen
No comments:
Post a Comment