Lebanon
- Tidak mengenal waktu, tidak takut ketinggian dan tidak mengenal cuaca. Itulah
tugas dan tanggung jawab yang harus dihadapi oleh seorang prajurit TNI yang tergabung
dalam Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL (United Nations Interim Force In
Lebanon) atau Indobatt (Indonesian Battalyon) selaku Petugas OP (Observation Post) di
Lebanon.
Prajurit TNI di Lebanon Sedang Bertugas Sebagai Observation Post. |
Dari ketinggian 7 m, di tambah cuaca yang memburuk di wilayah Lebanon
Selatan ini tidak menjadikan petugas OP yang terus memantau keamanan maupun
perkembangan situasi yang berada diluar lingkungan Indobatt UN POSN 7-1 ini
untuk secara bergilir melakukan pergantian jaga.
Kejadian demi kejadian yang tidak dapat diprediksi kapan datangnya menuntut
para Petugas OP harus tetap jeli dan tidak boleh lengah dalam melihat situasi.
Dalam keseharian jika petugas OP menemukan atau melihat kejadian yang di anggap
membahayakan, maka seorang petugas OP langsung melaporkan kepada piket setempat
untuk dapat ditindaklanjuti ke Duty Officer (DO).
Beberapa kejadian yang sering ditemui oleh petugas OP, yakni; adanya warga
masyarakat sekitar yang berburu menggunakan senjata yang dapat membahayakan
bagi masyarakat sekitar lain serta beberapa kali didapati Over Flight yang
dilakukan oleh Pesawat Israel
yang memasuki wilayah Udara Lebanon.
Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-G/UNIFIL, Mayor Inf Lucky Avianto yang
melihat kinerja personilnya merasa bangga, Dansatgas pun yakin para personilnya
telah lulus dalam seleksi kesehatan sehingga walaupun menghadapi cuaca yang
memburuk di Lebanon ini personilnya tetap mampu melewatinya dan tetap siap
dalam menjalankan perannya. Dansatgas pun juga berpesan agar dalam melaksanakan
tugasnya para petugas OP selain di tuntut agar tetap waspada faktor keamanan
pun juga harus tetap diperhatikan.
Sumber : Puspen TNI
No comments:
Post a Comment