Jakarta -
Tim peneliti pengganti KRI Dewaruci tinggal memilih di antara dua pabrikan,
yakni dari Spanyol atau Polandia. Walaupun belum diumumkan apa nama dua
perusahaan pembuatnya, dipastikan pengganti kapal tiang tinggi itu berasal dari
dua negara tersebut.
KRI DEWARUCI |
Menurut Kasal, tim peneliti masih melihat kelayakan dari dua perusahaan
tersebut. Tim juga sedang bekerja untuk menentukan mana yang terbaik agar pada
2014 nanti pengganti KRI Dewaruci sudah bisa beroperasi. "Yang jelas,
semua mekanisme pengadaan ada di Kementerian Pertahanan. Kami hanya bagian dari
tim. Tapi kami berharap penggantinya yang terbaik," kata Marsetio.
Dia yakin pengganti KRI Dewaruci jauh lebih canggih. Pengganti KRI Dewaruci ini
dipastikan buatan tahun 2013. "Bisa dibayangkan betapa canggihnya kapal
itu. Bandingkan dengan umur KRI Dewaruci yang sudah memasuki 60 tahun,"
jelas dia.
Tetap Dioperasikan
Walaupun nanti sudah ada pengganti, KRI Dewaruci tetap akan dioperasikan. Tahun
ini saja, KRI Dewaruci masih bisa mengikuti Australian Cruise Ship Reviews.
"Ke depan tetap akan kita operasikan walaupun hanya berlayar di dalam
negeri," kata dia. KRI Dewaruci disiapkan untuk mengarungi dunia sambil
menggembleng para kadet Angkatan Laut.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama
Untung Suropati, mengatakan ada lima perusahaan yang mengajukan penawaran,
yakni dua dari Spanyol, satu dari Polandia, dan dua dari Belanda. Sedangkan
perusahaan Jerman tidak lagi disertakan karena sudah tidak membuat kapal layar
tiang tinggi.
Padahal, KRI Dewaruci adalah buatan Jerman. Adapun spesifikasi kapal pengganti
nanti diharapkan mampu menampung 120 kadet dan 80 awak kapal. Kapal baru itu
rencananya mampu menampung total 180 sampai dengan 200 orang. Adapun tipe kapal
yang akan dipilih adalah tipe Barque.
Mengenai harga, TNI AL, Mabes TNI, dan Kementerian Pertahanan masih
membahasnya. Namun, beredar kabar pemerintah menyiapkan anggaran 80 juta dollar
AS. "Kapal pengganti itu dijadwalkan selesai 2014," kata Untung.
Seperti diketahui, TNI AL telah mengoperasikan kapal latih KRI Dewaruci sejak
1953.
Kapal layar legendaris itu buatan HC Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman, pada
1952. KRI Dewaruci memiliki panjang 58,30 meter, lebar lambung 9,50 meter, dan
bobot mati 847 ton. Kapal ini dilengkapi sistem navigasi canggih dan sudah
terkomputerisasi. Kapal tipe Barquentin ini memiliki tiga tiang utama dengan 16
layar ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 10,5 knot.
Sumber : Koran Jakarta
No comments:
Post a Comment