Mesir - Presidean Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan bilateral
dengan Presiden Republik Sudan, Omar Hassan di sela-sela kegiatan Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-12 di Kairo, Mesir,
Rabu (6/2) kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Presiden SBY menyampaikan
kesiapan batalyon RI untuk membantu menjaga keamanan di wilayah Sudan.
Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-C/ UNIFIL Berbaris Sebelum Pelepasan Keberangkatan KRI Sulatn Iskandar Muda -367. Foto : Antara / Widodo S Jusuf |
"Dalam pertemuan kemarin saya sampaikan komitmen Indonesia sebagai
bagian peace keeping di Sudan. Sekarang ada satu batalyon yang akan
kami siapkan untuk memenuhi permintaan PBB untuk menggantikan batalyon Thailand yang katanya sudah selesai dan kembali
ke Tanah Air nya," ungkap Presiden SBY kepada wartawan dalam perjalanan
udara dari Kairo menuju Jakarta,
Kamis (7/2) siang.
Dalam pertemuan bilateral, Presiden SBY juga mendengarkan paparan Presiden Omar
Hassan mengenai masa transisi politik yang terjadi di Sudan. Presiden Omar Hassan
mengungkapkan soal situasi keamanan Sudan yang belum kondusif dan
hubungan dengan Sudan Selatan yang belum stabil. Sebelumnya pada tahun 2012
lalu, sambung SBY, Menteri Luar Negeri Sudan
pernah mengunjungi Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, Menlu Sudan
menuturkan sulitnya upaya rekonsiliasi dengan Sudan Selatan.
Saat itu Menlu Sudan bahkan
meminta pandangan Presiden SBY terkait upaya rekonsiliasi yang pernah dialami Indonesia.
"Mereka juga menyampaikan tidak mudahnya hubungan untuk rekonsiliasi
dengan Sudan Selatan dan bahkan minta pandangan saya waktu Indonesia melakukan rekonsiliasi
dengan Timor Leste dan masalah Aceh pada waktu itu. Dengan menjelaskan apa yang
dilakukan Indonesia,
mereka merasa ada pendamping dan mendapat inspirasi apa yang bisa
dilakukan," papar SBY.
Presiden SBY menambahkan, peluang kerja sama ekonomi dengan Sudan sangat besar. Negara di Benua
Afrika tersebut kaya dengan minyak dan gas. Presiden SBY mendorong KADIN dan
pengusaha Indonesia, serta
menteri terkait untuk menjalin kerja sama bisnis dengan Sudan. "Apalagi kita juga
negara yang mengirimkan militer dan polisi kita untuk membantu mengatasi
gangguan dan ancaman keamanan. Saya kira fair kalau kita juga dapat peluang
bisnis dan kerjasama untuk itu," pungkas SBY.
Sumber : Jurnas
No comments:
Post a Comment