Bogor - Pangdam
III/Siliwangi Mayjen TNI Sonny Widjaya menekankan NKRI merupakan harga mati
yang harus dipertahankan sampai kapanpun. Untuk mewujudkan itu. Bangsa Indonesia
sesungguhnya memiliki modal sosial (social capital) yang besar di antaranya
adanya sikap toleransi dan semangat kesetiakawanan sosial, semangat musyawarah
untuk mufakat, semangat nasionalisme dan patriotisme serta semangat gotong
royong yang telah menjadi bagian budaya bangsa. Penekanan tersebut disampaikan
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Sonny Widjaja saat memberikan pengarahan
kepada para peserta Rakorwil II PPM Wilayah Bogor bertempat di Aula Tegar
Beriman Kabupaten Bogor, Senin (17/12).
Rakorwil PPM diikuti oleh 200 peserta terdiri dari para pengurus PPM
di Wilayah II Bogor.
Topik ceramah Pangdam bertajuk “Memperkokoh Kesatuan dan Persatuan Guna
Mencegah Runtuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Hadir dalam acara
tersebut Aster Kasdam III/Siliwangi Kolonel Inf Rochadi, Kasrem 061/SK Letkol
Inf Very Sudijanto, Kasiter Korem 061/SK, Dandim 0621/Kab Bogor, serta Ketua
dan Pengurus PPM Wilayah II Bogor.
Lebih lanjut, Pangdam mengingatkan perjalanan 67 tahun Kemerdekaan
Indonesia bukan perjalanan yang mulus, tetapi berliku dan penuh dinamika yang
diwarnai oleh revolusi fisik, pemberontakan dan krisis ekonomi yang berdampak
pada terjadinya reformasi. Kewajiban Mahasiswa bersama elemen
bangsa sekarang adalah mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia agar
menjadi Negara dan Bangsa yang maju dan sejahtera.
Ancaman pada era millenium ke tiga sekarang ini lanjut Pangdam, adalah
perang dengan menggunakan kekuatan bersenjata bukanlah satu-satunya pilihan.
Perang melalui penghancuran moral dan budaya bangsa adalah satu pilihan yang
menarik dan menguntungkan. Alasannya menurut Pangdam di antaranya tidak
memerlukan kekuatan senjata yang mahal, tidak beresiko timbulnya kematian
akibat senjata dan sistem senjata serta tidak terjadi perang fisik karena
proses penghancuran menyatu dengan kejadian normal kehidupan sehari-hari. “Juga
memutuskan ikatan emosional kebangsaan dan norma-norma kemanusiaan, sehingga
terjadi pembusukan dari dalam dan terjadi pertumpahan darah antara sesama anak
bangsa”, jelas Pangdam.
Upaya-upaya mengatasi dan mengantisipasi ancaman tersebut menurut Pangdam
adalah dengan terus mengimplementasikan Pancasila sebagai nilai moral bangsa,
nilai budaya bangsa serta menanamkam semangat kebangsaan untuk rela berkorban
bagi kepentingan bangsa, rasa senasib sepenanggungan serta mengokohkan
soliditas aparat Negara dengan diawali menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri
untuk mau berubah menuju yang lebih baik.
Sumber : Dispenad
No comments:
Post a Comment