Seoul - Proyek perancangan pesawat tempur
generasi 4,5 KFX yang dikerjakan Korea
dan Indonesia
memasuki masa yang tak jelas. Kekuatiran ini menyeruak setelah belum lama ini
Pemerintah Korea Selatan memutuskan memotong anggaran proyek ini untuk 2013.
Pemotongan anggaran dilakukan atas dua pertimbangan, yakni perkembangan ancaman
dan keamanan regional yang telah sedemikian mengkuatirkan, serta pembatalan
Turki yang semula akan ikut menanggung pembiayaan KFX.
Konsep F-15 Silent Eagle. |
Juga merujuk pemberitaan media setempat, terungkap,
langkah drastis tersebut terpaksa diambil karena Seoul sudah tak sabar menunggu
jet tempur masa datangnya muncul sementara negara-negara di sekitarnya telah
tampil dengan berbagai persenjataan baru yang mematikan. Mereka akhirnya
mengaku berat menyandang beban tanggung-jawab pendanaan KFX sebesar 80%
(Indonesia menanggung 20%) setelah Turki mengundurkan diri dari rencana
keikutsertaannya. Korea Selatan tampak benar-benar cemas dengan kemunculan
Sukhoi T-50 dari Rusia, indigenous stealth J-20 dari China, dan
sebentar lagi ATD-X dari Jepang. Pengembangan roket balistik Korea Utara yang
seakan tak terbendung AS – seperti Unha-3 yang akhir Desember ini akan
diluncurkan pun ikut membuat mereka semakin panik.
“Korea Selatan tak bisa terus-menerus melihat
perkembangan tersebut dengan hanya mengandalkan 120 jet tempur dari era
1980-an,” ujar sumber Angkasa. "Begitu pun Pemerintah Korea masih
akan memegang komitmennya pada KFX dengan menyiapkan 4,15 juta dollar untuk
melanjutkan feasibility study pada tahun 2014," tambahnya mengutip
janji Pemerintah Korea Selatan.
Di tengah kepanikan itu, Seoul akan segera menjatuhkan
pilihan untuk mengalihkan anggaran pertahanannya ke proyek pesawat tempur yang
lebih canggih dari jet-jet tempur stealth yang dinilai menjadi ancaman
serius bagi wilayah udaranya. Mereka akan segera memilih Boeing atau Lockheed
Martin (LM) yang gencar menawarkan kerjasama pembuatan jet tempur generasi ke-5
yang diberi nama FX-III. Besar kemungkinan, pemerintah akan memilih
Boeing yang telah menyodorkan konsep F-15 Silent Eagle, ketimbang LM
yang menjanjikan F-35 Lightning II versi murah meriah.
Jika bola bergulir tanpa hambatan, FX-III akan
menjadi jet tempur generasi ke-5 pertama yang dirilis Paman Sam untuk negara
luar. Korea Selatan kabarnya telah menyiapkan 10 triliun won atau sekitar 8,96
miliar dollar untuk pembuatan 60 unit pesawat ini. Besar kemungkinan situasi
keamanan regional akan mendorong pembuatan pesawat ini lebih cepat setahun,
sehingga rakyat Korea Selatan bisa melihat pesawat ini terbang pada 2015.
Rencana pembuatan FX-III pernah dibicarakan
pada 1990-an, namun terlupakan akibat terjangan krisis finansial dunia pada
1997 dan 2008. Oleh karena KFX melibatkan Indonesia, kelanjutan perancangan jet
tempur yang telah dimulai sejak dua tahun lalu ini pun menempatkan Indonesia di
persimpangan jalan. Pemerintah Korea Selatan tak pernah mengatakan proyek ini
dihentikan, namun penghentian anggaran untuk KFX dan beralihnya perhatian Korea
Selatan ke program FX-III semestinya perlu dicermati secara serius.
Sumber : Angkasa
No comments:
Post a Comment