Monday 3 December 2012

Indonesia Butuh Pemimpin Berkarakter


Pekanbaru - Rektor Universitas Paramadina, Anis Baswedan, menegaskan Indonesia membutuhkan sosok pemimpin berkarakter kuat untuk keluar dari segala masalah yang ada. Pemimpin tersebut layaknya seorang dirigen dari sebuah orkestra yang bisa dipercaya oleh semua rakyat agar ikut turun langsung membangun negeri Dia menekankan sosok pemimpin yang ideal adalah yang mau untuk dikritik dan tak cepat terbuai sanjungan.

Pemimpin juga harus mengatasi masalah dengan pendekatan program, memiliki visi, dan teguh dalam pendiriannya. "Pemimpin itu ketika dikritik tidak tumbang, dipuji tidak terbang," kata Anis Baswedan di sela-sela Munas Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) IX di Riau, Sabtu (1/12).

Sejumlah tokoh nasional saat Munas KAHMI. Foto : Republika.co.id

Menurut Anis, Kahmi tidak perlu susah-susah mencari lagi karena sudah cukup berkaca dari sifat-sifat Nabi Muhammad, Rasulullah. Diungkapkan, cerminan empat sifat Rasulullah yang selayaknya dimiliki oleh pemimpin Indonesia, antara lain jujur (siddiq), dapat dipercaya (amanah), cerdas (tabligh), dan rajin (fathonah).

Munas Kahmi IX yang digelar di Labersa Grand Hotel and Convention, Kampar, Riau, akan berlangsung hingga Minggu (2/12). Selain untuk menentukan Ketua Presidium, Munas itu juga bertujuan untuk mencari rumusan sosok Presiden RI menjelang Pilpres 2014. Karena itu, tema yang diangkat dalam pertemuan itu adalah "Mewujudkan Kepemimpinan Berkarakter Menuju Indonesia yang Berkeadilan Sosial".

Mantan Wakil Presiden yang juga Wakil Ketua Majelis Penasihat KAHMI, Jusuf Kalla, dalam pidato pembukaan Munas Kahmi menekankan bahwa Indonesia sangat membutuhkan pemimpin yang berkarakter kuat untuk menopang sistem demokrasi Pancasila.

Pembukaan Munas Kahmi IX dihadiri banyak tokoh nasional, di antaranya mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung. Selain itu hadir Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Penasihat KPK Abdullah Hehamahua, mantan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra, serta Gubernur Riau HM Rusli Zainal.



Sumber : Koran Jakarta

No comments: