"Harus ada penyamaan persepsi tentang pentingnya pertahanan dan kedaulatan
udara nasional," kata Panglima TNI saat menjadi inspektur upacara dalam
serah terima jabatan Kepala Staf TNI AU (Kasau) di Halim Perdanakusuma, Jakarta , Jumat (21/12).
Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono |
Keberadaan regulasi yang komprehensif, lanjut Panglima, akan menjadi referensi
dalam menyusun strategi penggunaan tepat guna untuk mendukung pertahanan udara.
"Saya juga berharap UU Pengawasan Udara Nasional bisa menjadi landasan
hukum dalam optimalisasi industri kedirgantaraan walaupun saat ini sudah ada UU
Industri Pertahanan," kata dia.
Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia resmi menggantikan Marsekal Imam Sufaat
sebagai Kasau. Sebelum serah terima jabatan ini, Ida Bagus sudah dilantik oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (17/12).
Agus Suhartono berharap Ida Bagus mampu meningkatkan kemampuan TNI AU ke
depannya, khususnya dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk
mencapai kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF) hingga 2024.
"Saya harap Kasau yang baru dapat meneruskan kepemimpinan Kasau yang lama
dan melakukan inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan kemampuan TNI
AU," kata Panglima.
Agus berharap pergantian kepala staf baru ini bisa membuat TNI AU mengambil
langkah penyempurnaan strategi keamanan udara dalam koridor pembangunan
kekuatan, sesuai dengan kemampuan dan kebijakan MEF.
Terus Meningkat
Menurut dia, strategi keamanan udara merupakan keharusan guna memperoleh
gambaran tentang keefektifan dan efisiensi pencapaian sasaran kebijakan pembangunan
MEF TNI AU. Apalagi ke depan, perkembangan situasi keamanan regional dan
internasional akan terus meningkat dan sewaktu-waktu mengganggu dan mengancam
kepentingan nasional.
Selama menjabat sebagai Kasau, Imam Sufaat terbilang sukses memodernisasi
alutsista dengan persentase angka penambahan mencapai 60 persen dari kekuatan
sebelumnya. Imam yang menjabat Kasau lebih dari tiga tahun ini juga berhasil
menambah Satuan Radar dan Batalyon Paskhas di Biak sebagai penambahan kekuatan
di Indonesia Timur. Imam pun menambah Skadron VVIP khusus helikopter di Halim
Perdanakusuma. Setelah sertijab ini, Imam akan menjalani masa pensiun.
Sementara itu, Ida Bagus menyatakan akan melanjutkan kepemimpinan Kasau yang
lama guna meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AU dan meningkatkan
kemampuan alutsista TNI AU. "Untuk peningkatan alutsista TNI AU ke depan,
saya akan langsung konsolidasikan dengan jajaran. Saat ini saya belum melihat
dokumen secara keseluruhan," katanya.
Ida Bagus merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1981 dan merupakan
pria keturunan Tabanan, Bali . Ia memulai
karier sebagai penerbang Wingdik 1 Lanud Adi Sutjipto. Kariernya mulai meroket
pada 2011 ketika menjabat gubernur AAU. Pada Juli 2012 lalu, dia mendapat promosi bintang tiga dengan jabatan komandan
sekolah staf dan komando (Dansesko) TNI. Ida Bagus akan menyandang bintang
empat dan menjadi putra Bali pertama yang
menjadi orang nomor satu di lingkungan AU.
No comments:
Post a Comment