Sunday, 23 December 2012

198 Siswa Marinir Awali Pendidikan Komando


Sitobondo - Sebanyak 198 siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL Angkatan ke-32 ditambah  Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-59 akan mengawali Pendidikan Komando (Dikko) sebagai  puncak dari Program Pendidikan Marinir yang akan berlangsung hingga pertengahan Maret 2013 mendatang.

Pendidikan Komando Marinir. Foto : TNI-AL.

Pendidikan Komando yang akan diawali dengan problem laut tersebut dibuka Komandan Pusat Pendidikan Infanteri (Danpusdikif) Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) Kobangdikal Kolonel Marinir Bambang Sukarno di Baluran, Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Marinir Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (20/12/2012). 

Dari jumlah 198 orang tersebut, 174 orang diantaranya adalah siswa Dikmata angkatan ke-32 kejuruan Marinir yang tengah menempuh pendidikan di Kodikmar Gunungsari dan 24 orang sisanya adalah Kadet AAL angkatan ke-59 kejuruan Marinir yang tengah melaksanakan pendidikan di Akademi Angkatan Laut Morokrembangan, Surabaya.

Menurut Danpusdikif, Pendidikan Komando ini merupakan bagian terakhir dari program pendidikan Marinir yang diselenggarakan oleh Pusdikif, Kodikmar. Dikko, lanjutnya, bertujuan untuk membekali dan melatih siswa agar memiliki kemampuan dan keterampilan tentang taktik dan teknik Pasukan Komando sebagai bekal dalam kedinasan di Satuan Marinir dan TNI AL pada umumnya."

Pendidikan Komando yang lebih dikenal dengan Dikko merupakan latihan yang harus dilalui bagi calon prajurit Marinir mulai srata Perwira hingga Tamtama. Melalui Dikko inilah sebagai sarana pengikat Korps agar memiliki satu jiwa dan satu hati yang menjadi kebanggaan setiap Prajurit Marinir,” terang Pamen melati tiga di pundak tersebut. Adapun materi latihan ini mencakup teori maupun praktek ketrampilan, mulai ketrampilan perorangan sampai taktik satuan kecil, yang kesemuanya merupakan ilmu dasar bagi prajurit komando Marinir.

Menurutnya, latihan ini akan menguras tenaga dan ketahanan mental akan dilaksanakan beberapa tahapan antara lain tahap laut yang dilaksanakan selama 15 hari, tahap dasar komando dilaksanakan selama 27 hari, tahap perang hutan dilaksanakan selama 20 hari, tahap gerilya lawan gerilya dilaksanakan selama 8 hari dan tahap lintas medan yang dilaksanakan selama 7 hari dengan jarak tempuh 350 km.

“Latihan yang berlangsung lama ini akan menguras tenaga dan energi oleh sebab itu utamakan faktor keamanan, keselamatan baik personil maupun material dengan tidak mengurangi materi dan kualitas latihan, sehingga tujuan dan sasaran latihan dapat dicapai,” pintanya.





Sumber : Pen Kobangdikal

No comments: