![]() |
Pejuang pemberontak Suriah
menembakkan senjatanya ke arah penembak jitu pemerintah di Distrik Seif
El
Dawla, |
Permintaan tersebut disampaikan Kepala Penjaga Perdamaian PBB (DPKO), Herve Ladsous, ketika melakukan pertemuan dengan delegasi Komisi I DPR RI di Markas Besar PBB,
"Oleh karena itu, kita akan bersiap-siap untuk kemungkinan pengiriman pasukan perdamaian
Media internasional, yang mengutip para diplomat pada akhir Oktober lalu, melaporkan bahwa Herve Ladsous mengisyaratkan pihaknya dapat menyediakan pasukan perdamaian ke Suriah dengan kekuatan hingga 3.000 personel, yang siap digelar untuk mendukung gencatan senjata di antara pihak-pihak yang bertikai. Namun demikian, DK PBB dengan 15 anggotanya harus setuju untuk penggelaran pasukan itu di Suriah.
Namun, DK-PBB sejauh ini belum memiliki kesatuan pendapat dalam menyikapi konflik Suriah. Resolusi DK PBB yang dirancang untuk mengancam pemberian sanksi bagi pemerintah Presiden Bashar Al Assad telah diveto oleh dua anggota tetap, yaitu
Selain mengharapkan kontribusi pasukan Indonesia untuk ke Suriah, kata Hayono, Ladsous juga mengharapkan bahwa Indonesia dapat menyediakan 1.500 polisi perempuan untuk bergabung dengan pasukan perdamaian PBB di Darfur.
"Kita belum tahu dapat menyediakan berapa banyak personel. Yang pasti, polisi perempuan ini dibutuhkan untuk lebih menangani situasi perempuan yang rentan terhadap kekerasan," ujar Hayono.
Dalam pertemuan dengan Ladsous, ia mengemukakan, pasukan perdamaian
![]() |
Ilustrasi Pasukan Pedamaian Indonesia Foto : inilah.com/istimewa |
Menurut catatan Perutusan
Belum lama ini, Indonesia juga diminta DPKO memberikan kontribusi berupa tiga helikopter M-17 beserta 120 personil dan 1 batalion infantri beranggotakan 800 personil untuk ditempatkan di Kongo bersama MONUSCO, yang diharapkan PBB sudah dapat dikirim pada Maret 2013. Hayono Isman merupakan ketua delegasi Komisi I DPR-RI yang melakukan kunjungan kerja ke
Delegasi beranggotakan sembilan orang itu telah mengadakan serangkaian pertemuan dengan para pejabat tinggi dan badan PBB, termasuk Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon, Presiden Majelis Umum PBB ke-67, Vuk Jeremic, Kepala DPKO Herve Ladsous, Office for Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dan Central Emergency Relief Fund (CERF), UNDP, UN Department of Peace Keeping Operations (UNDPKO), serta UN Department of Field Service (UNDFS).
Adapun delapan anggota Komisi I lainnya terdiri dari Enggartiasto Lukita, Roy Suryo, Meutya Hafid, Adjeng Ratna Suminar, Achmad Daeng Se're, Muhammad Idris Lutfi, Mirwan Amir dan Sayed Mustafa Usab.
Komisi I DPR RI juga memanfaatkan kunjungan mereka untuk mengunjungi WNI di New York yang terkena Badai Sandy, serta mengadakan rapat dengar pendapat dengan Wakil Tetap Perutusan Tetap RI untuk PBB di New York dan Konsul Jenderal RI di New York menyangkut pengawasan dan anggaran.
Sumber : Antara
No comments:
Post a Comment