Jakarta - Penjagaan di Laut China Selatan dan Laut Natuna masih menjadi
fokus penjagaan Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar). Khusus penjagaan
Laut Natuna, TNI AL memiliki pangkalan terdepan yang dijaga Landasan TNI AL
Ranai. Karena sangat dekat maka kekuatan Armabar diintensifkan di sana.
"Posisi yang paling rawan eskalasinya di wilayah barat
adalah Laut China Selatan. Jadi, Armabar masih fokus di sana," kata Kepala
Staf TNI AL (Kasal), Laksamana Madya Marsetio, seusai serah-terima jabatan
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) dari Laksamana Muda TNI
Sadiman ke Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, di Markas Komando Armabar,
Jakarta, Selasa (22/1).
Dia berharap Panglima Armabar baru mampu menekan eskalasi
ancaman yang ada di wilayah barat. "Pelanggaran hukum di wilayah laut,
terutama di wilayah perbatasan, sangat rawan terjadi sehingga peran Koarmabar
sangat penting menjaga keamanan laut," ujar dia. Di wilayah barat, Indonesia memiliki banyak perbatasan dengan
negara lain, seperti India,
Th ailand, Malaysia,
Singapura, dan Vietnam.
Koarmabar merupakan komando utama pembinaan dalam menyiapkan
Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). Panglima Armabar bertanggung jawab kepada
Kasal dan sebagai komando utama operasional dalam penggunaan kekuatan,
Pangarmabar juga bertanggung jawab kepada Panglima TNI.
Operasi Laut
Tugas pokok Koarmabar adalah menyelenggarakan operasi
intelijen maritim guna mendukung pelaksanaan operasi laut, menyelenggarakan
operasi tempur laut dalam rangka operasi militer perang, baik operasi gabungan
maupun mandiri, serta menyelenggarakan operasi militer selain perang baik
berupa operasi laut sehari-hari maupun operasi keamanan laut di wilayah
Koarmabar sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.
Pada tingkat komando pelaksana operasi, Komando Armabar
membawahkan dua komando pelaksana operasi yang memiliki tugas pengendalian laut,
yurisdiksi nasional kawasan barat. Kedua komando pelaksana oprasi tersebut
adalah Gugus Tempur Laut Komando Armabar dan Gugus Keamanan Laut Komando
Armabar.
Kawasan yang menjadi tanggung jawab Komando Armabar meliputi
2 juta kilometer persegi wilayah pantai dan 1,3 juta kilometer persegi perairan
yurisdiksi nasional. Salah satu jalur pelayaran terpadat di dunia dari Selat
Malaka sampai Laut China Selatan juga merupakan wilayah tanggung jawab Armabar.
Sumber : Koran Jakarta
No comments:
Post a Comment