Jakarta - India
ingin meningkatkan pengaruhnya di Asia Tenggara pada tahun 2013 dengan cara
meningkatkan hubungan militer dengan Indonesia,
Vietnam,
dan negara-negara lain dalam rangka membatasi pengaruh Cina yang makin
menonjol di Samudra Hindia. Kehadiran dan pengaruh Cina mencuat di Sri
Lanka, Pakistan,
Bangladesh, dan Myanmar ketika Cina membangun pelabuhan di Negara-negara
tersebut dan berinvestasi pada infrastruktur mereka, sehingga mengepung India. Cina
juga membangun jaringan rel dan jalan di Tibet, dan membuka tujuh bandara di
dataran tertinggi di dunia itu dan berencana membuka dua lagi sebelum tahun
2020.
Kapal Perang Angkatan Laut India |
Dialog pertahanan dua tahunan yang pertama di tingkat menteri antara Indonesia dan India
disepakati saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi India pada
bulan Januari tahun lalu. Hubungan pertahanan antara India
dan Indonesia
mengalami kemajuan sejak kedua negara menandatangani Perjanjian Kerja Sama
Pertahanan pada tahun 2001.
Selama kunjungan Antony, kedua belah pihak bertukar pandangan tentang
beragam topik terkait keamanan regional dan global; latihan bilateral yang
melibatkan pelatihan dan produksi bersama peralatan pertahanan dan amunisi;
serta peristiwa-peristiwa di Afganistan dan Asia Barat, menurut Biro Informasi
Pers milik Pemerintah India.
Latihan gabungan AU dan AL
Di bawah kesepakatan kerja sama, India setuju untuk melatih pilot tempur
Indonesia tentang jet tempur Sukhoi, selain membantu TNI-AU mengoperasikan
armada Sukhoi, yang mencakup jet tempur Su-27 dan Su-30. India memiliki perjanjian serupa dengan Malaysia untuk mengoperasikan jet
tempur Sukhoi.
Setelah keberhasilan latihan gabungan AD yang pertama kali dalam hal
kontraterorisme dan perang hutan di India pada tahun 2012, Antony juga
mengusulkan agar kedua negara melanjutkan latihan gabungan AD dengan tingkat
frekuensi yang disepakati bersama.
Dengan kesepakatan resmi berbagi informasi ranah maritim antara kedua AL,
kata Antony, kedua belah pihak dapat mempertimbangkan kemungkinan meningkatkan
pelibatan dengan latihan gabungan AL. AL India dan TNI-AL secara rutin melakukan patroli terkoordinasi maritim dan
menjalankan patroli di sepanjang Garis Batas Maritim Internasional secara
teratur.
Kebebasan bernavigasi di Samudra Hindia
Dengan menekankan bahwa India memiliki kepentingan yang mustahak di Samudra
Hindia, Antony berkata, “Kami memiliki kepentingan yang sangat utama dalam
evolusi mekanisme keseimbangan, keamanan, dan kerja sama yang di atasnya dapat
dibangun konsensus dan dilakukan dialog atas pemeliharaan kedamaian dan
stabilitas di lingkungan sekitar kami yang dekat dan jauh, termasuk seluruh
kawasan Samudra Hindia ke arah timur dan barat kami. Kami ingin meningkatkan
kemitraan kami dengan semua negara di kawasan Samudra Hindia dalam tingkat
bilateral maupun multilateral seperti Symposium Angkatan Laut SamudraHindia dan
Asosiasi Kawasan Samudra Hindia untuk Kerjasama Regional,” katanya.
Komentar Antony bersamaan dengan kehadiran AL Cina yang meningkat di kawasan
Samudra Hindia dan tak lama setelah Cina meluncurkan kapal induknya yang
terbaru, Liaoning. Antony mengatakan, pemeliharaan kedamaian dan keamanan di Laut Cina Selatan
merupakan kepentingan yang hakiki untuk komunitas internasional. “Semua negara harus menahan diri dan menyelesaikan permasalahan melalui
dialog sesuai dengan prinsip hukum internasional,” katanya kepada wartawan.
“India mendukung kebebasan bernavigasi dan akses terhadap sumber daya sesuai
dengan prinsip hukum internasional. Prinsip-prinsip ini harus dihargai oleh
semua pihak.”
Menggunakan teror sebagai kebijakan
“Tampaknya ada negara-negara di mana teroris bebas meluncurkan operasinya
terhadap negara lain. Hal ini tidak bisa ditoleransi. Dunia membayar harga mahal
untuk kebijakan ceroboh semacam itu. Jangan ada negara yang membolehkan
wilayahnya digunakan untuk segala jenis terorisme, yang ditujukan pada negara
lain maupun warganya,” kata Antony.
Antony dibantu oleh delegasi tingkat tinggi termasuk Sekretaris Menteri
Pertahanan Shashikant Sharma dan Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh. Menhankam Yusgiantoro menerima undangan kunjungan ke India tahun ini oleh
Antony untuk babak perundingan berikutnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, AL dan AD India dan Vietnam telah bergabung
untuk memperkuat pasukan pertahanan mereka. Kemitraan keamanan yang dibangun
termasuk usulan program pelatihan bagi kelasi Vietnam di sekolah kapal selam AL
India, dilengkapi dengan alat bantu dan simulator pelatihan lanjutan; pelatihan
India untuk personel militer Vietnam dalam teknologi informasi dan keterampilan
berbahasa Inggris; dan tawaran Vietnam kepada India untuk melabuhkan kapal
selamnya secara tetap di Pelabuhan Nha Trang.
Sumber : ADPForum
No comments:
Post a Comment