LONDON - Pria ini bernama Morten
Storm. Dia lahir di Denmark pada tahun 1976. Dia adalah anak seorang pemabuk
dan tinggal dengan ayah tiri yang kejam. Pukulan dari ayah tiri hampir setiap
hari mendarat di tubuh Storm dan ibunya.
Morten Storm mengenakan jubah ketika menjalankan perannya
sebagai agen al-Qaeda. Foto: Daily Mail
|
Kehidupan jalanan membuatnya
berpikir untuk memainkan peran yang lebih “cerdas”. Dia menjalin kontak dengan
intelijen Inggris, M15 sekaligus kelompok-kelompok militan radikal. Dia
kemudian tinggal di Inggris. Sejak itulah dia memulai peran
sebagai agen ganda. Di setiap kesempatan, dia pernah nyaris setiap hari di
berbagai tempat umum tampil dengan pakaian ala jihadis di Timur Tengah.
Storm yang mengaku mualaf,
akhirnya mengungkap rahasianya yang menjadi agen ganda untuk kelompok al-Qaeda
sekaligus intelijen Inggris, M15, setelah dia keluar dari keduanya.
Ketemu Tokoh al-Qaeda
Kisahnya jadi agen al-Qaeda
diawali tahun 2012. Dari Inggris, dia melakukan perjalanan melintasi gurun
berdebu menembus wilayah Yaman dengan senapan Kalashnikov di tangannya. Misinya
kala itu, untuk menemui tokoh utama al-Qaeda yang disebut-sebut sebagai penerus
Osama bin Laden. Dalam misinya itu dia menggunakan
nama Murad al-Danmarki. Sebelum melakukan misi itu, dia ternyata sudah lama
menjalin kontak dengan para tokoh al-Qaeda. Pada suatu malam pada Januari 2012,
dia disambut temannya yang dia percaya di al-Qaeda.
Temannya itulah yang membawanya
menemui salah satu pemimpin al-Qaeda, Nasir al-Wuhayshi. Kepada pemimpin itu,
Storm mengucapkan sumpah setianya.”Saya akan setia kepada pemimpin dan akan
berjuang di jalan Tuhan,” ucapnya mengenang peristiwa tahun 2012, yang dikutip
Mail Online, Sabtu (21/6/2014).
Saat berposisi sebagai agen
al-Qaeda, Storm sesumbar mendedikasikan hidupnya untuk menghancurkan Amerika
Serikat dan Inggris. “Selama lima tahun lama saya telah berpose sebagai militan
jihad. Pada kenyataannya, saya adalah mata-mata, bekerja menyamar untuk
badan-badan intelijen Barat,” katanya.
Selama menjadi agen al-Qaeda, dia
juga akrab dengan eksekusi brutal kelompok yang didirikan Osama bin Laden itu.
Dia mengakui merasa takut jika identitasnya yang sebenarnya terbongkar.
Setidaknya, jika hal itu terjadi dia memprediksi tubuhnya akan disalib dan
dibiarkan menggantung berhari-hari.
Menjadi agen ganda,
cukup merepotkan hidup Storm. Selama berada di London, Luton dan Birmingham, di
mana dia beroperasi menjadi agen al-Qaeda, Storm mengaku lelah karena tidak
bisa menanggalkan atribut ala jihadisnya.
Sebab, jika atribut itu dilepas,
para militan radikal di Inggris yang ditemuinya di berbagai jalan akan curiga.
Bahkan, dalam penyamaran itu pun keluarganya tidak tahu.”Istri saya, Fadia,
tidak tahu siapa saya sebenarnya, termasuk anak-anak saya,” katanya.
Storm merasa harus bolak-balik
menjalani kehidupan dua dunia dengan dua identitas.”Saya berganti identitas
ketika berada dalam bandara, bolak balik menjadi ateis dan militan garis keras.
Antara berbahsa Arab dan Inggris, dan antara berjubah dengan mengenakan
T-shirt,” tuturnya, seperti dikutip Mail Online, Sabtu (21/6/2014).
Saat berperan sebagai agen M15,
Storm mengaku pernah berhasil menanam peralatan yang pada rudal pesawat tak
berawak Amerika Serikat yang ditujukan terhadap orang-orang paling berbahaya di
dunia ini.
Tidak Nyaman
Menjalani kehidupan sebagai agen
ganda, Storm juga tidak nyaman. Dia pernah berkonsultasi dengan psikolog M15.
Psikolog itu menyebut apa yang dilakukannya adalah memainkan peranan yang
kejam. ”Apa yang akan Anda lakukan jika Anda berada dengan al-Qaeda dan
memerintahkan untuk mengeksekusi tahanan?,” kata Storm menirukan pertanyaan
psikolog M15.
”Sebelum saya bisa menjawab, dia
mengatakan kepada saya apa, bahwa saya hanya punya satu jawaban. ‘Anda akan
membunuhnya agar tidak menarik kecurigaan atau keraguan’, katanya lagi
menirukan pesan psikolog M15 itu.
Gaya hidup seperti itu membuatnya jenuh. Dia
merasa masih ada waktu untuk mengakhiri perannya sebagai agen ganda. Dia
akhirnya keluar dari keduanya, baik al-Qaeda maupun M15 tanpa menyebut tanggal
atau tahun dia keluar dari perannya itu. (mas)
Sumber : Sindonews
No comments:
Post a Comment